Judul Cerpen Pelangi Biru
“Pelangi.. katanya ada murid baru lho”
“Emang apa urusannya sama aku?”
“Katanya dia ganteng, kaya, pokoknya kece abis” Dita mulai lebay.
“Terus apa urusannya?” Pelangi mengulang pertanyaannya.
“Aduhh!! astaga Pelangi, kamu gak peka banget sih”
“Jelasin dong aku gak ngerti Dita..”
“Dia bisa kamu jadikan pacar!!”
Inilah perkataan yang tak mau didengar Pelangi. Dita selalu menjodohkannya dengan lelaki yang dinilai cocok untuknya. Seperti biasa gadis itu menolak saran dari sahabatnya. Ia sama sekali tidak tertarik untuk itu. Lalu dia kembali membaca novel yang dipegangnya.
Bel masuk berbunyi, Pelangi segera menutup novel yang dibacanya. Dikeluarkannya buku kimia yang akan dipelajarinya. Tak lama kemudian, masuklah seorang guru wanita. Ia membawa murid lelaki di belakangnya. Bu Endah menyuruhnya memperkenalkan diri.
“Hai semua!! nama saya Biru Ardansyah, semoga kalian bisa menerima saya” ucapnya secara lantang.
“Baik Biru.. silahkan duduk!” ucap bu Endah sambil menunjuk ke bangku yang kosong, tepatnya di belakang tempat duduk Pelangi.
“Anak-anak buka halaman 51!” perintah bu Endah.
Pembelajaran berlangsung cepat. Sekarang tersisa waktu lima menit, pelajaran kimia akan berakhir. Dikarenakan materi bab yang dijelaskan belum selesai, Bu Endah membagi kelompok untuk membahas kembali materi tersebut minggu depan. Guru itu menyebut satu-persatu nama anggota masing-masing kelompok. Ternyata Pelangi satu kelompok dengan Biru.
Pelangi sedang berada di sebuah rumah merah yang merupakan rumah Biru.
“Biru kamu kerja dong!! masa dari tadi cuma aku yang mikir” Pelangi risih dengan kelakuan Biru, bukannya kerja malah terus menatapnya dengan serius.
“Kamu cantik, lucu, imut” jawab Biru santai.
Seketika wajah Pelangi memerah.
“Apaan sih?”
“Cieee… mukanya merah” goda Biru.
Setelah kejadian itu, Pelangi dan Biru semakin dekat. Setiap pelajaran yang tak dimengerti, Biru selalu bertanya pada gadis itu. Pelangi selalu menjawabnya ramah. Hingga suatu hari Biru mengungkapkan perasaannya.
“Pelangi aku sangat mencintaimu.. apa kamu mau mengisi kekosongan di hatiku?”
Pelangi hanya mengangguk sambil tersenyum ceria.
“Kok cuma ngangguk?” tanya Biru.
“Iya aku mau” balasnya singkat.
Dengan cepat Biru memeluk Pelangi. Tapi sebelum semuanya terjadi, gadis itu menahan tubuh Biru yang akan mendekat.
“Eitss!!! inget ini sekolah!” gadis itu mengingatkan.
“Iya deh iya..” kata Biru seraya mencubit pipi Pelangi gemas.
“Ayo ke kelas!” ajak Biru, lalu menggandeng Pelangi bersamanya. Lelaki itu sangat bahagia, berada dengan Pelangi membuatnya sangat nyaman. Gadis ini mampu membuatnya rela mengorbankan apapun untuknya.
Cerpen Karangan: Linda Yunikasari
Facebook: Linda (Linda Y Sari)
“Pelangi.. katanya ada murid baru lho”
“Emang apa urusannya sama aku?”
“Katanya dia ganteng, kaya, pokoknya kece abis” Dita mulai lebay.
“Terus apa urusannya?” Pelangi mengulang pertanyaannya.
“Aduhh!! astaga Pelangi, kamu gak peka banget sih”
“Jelasin dong aku gak ngerti Dita..”
“Dia bisa kamu jadikan pacar!!”
Inilah perkataan yang tak mau didengar Pelangi. Dita selalu menjodohkannya dengan lelaki yang dinilai cocok untuknya. Seperti biasa gadis itu menolak saran dari sahabatnya. Ia sama sekali tidak tertarik untuk itu. Lalu dia kembali membaca novel yang dipegangnya.
Bel masuk berbunyi, Pelangi segera menutup novel yang dibacanya. Dikeluarkannya buku kimia yang akan dipelajarinya. Tak lama kemudian, masuklah seorang guru wanita. Ia membawa murid lelaki di belakangnya. Bu Endah menyuruhnya memperkenalkan diri.
“Hai semua!! nama saya Biru Ardansyah, semoga kalian bisa menerima saya” ucapnya secara lantang.
“Baik Biru.. silahkan duduk!” ucap bu Endah sambil menunjuk ke bangku yang kosong, tepatnya di belakang tempat duduk Pelangi.
“Anak-anak buka halaman 51!” perintah bu Endah.
Pembelajaran berlangsung cepat. Sekarang tersisa waktu lima menit, pelajaran kimia akan berakhir. Dikarenakan materi bab yang dijelaskan belum selesai, Bu Endah membagi kelompok untuk membahas kembali materi tersebut minggu depan. Guru itu menyebut satu-persatu nama anggota masing-masing kelompok. Ternyata Pelangi satu kelompok dengan Biru.
Pelangi sedang berada di sebuah rumah merah yang merupakan rumah Biru.
“Biru kamu kerja dong!! masa dari tadi cuma aku yang mikir” Pelangi risih dengan kelakuan Biru, bukannya kerja malah terus menatapnya dengan serius.
“Kamu cantik, lucu, imut” jawab Biru santai.
Seketika wajah Pelangi memerah.
“Apaan sih?”
“Cieee… mukanya merah” goda Biru.
Setelah kejadian itu, Pelangi dan Biru semakin dekat. Setiap pelajaran yang tak dimengerti, Biru selalu bertanya pada gadis itu. Pelangi selalu menjawabnya ramah. Hingga suatu hari Biru mengungkapkan perasaannya.
“Pelangi aku sangat mencintaimu.. apa kamu mau mengisi kekosongan di hatiku?”
Pelangi hanya mengangguk sambil tersenyum ceria.
“Kok cuma ngangguk?” tanya Biru.
“Iya aku mau” balasnya singkat.
Dengan cepat Biru memeluk Pelangi. Tapi sebelum semuanya terjadi, gadis itu menahan tubuh Biru yang akan mendekat.
“Eitss!!! inget ini sekolah!” gadis itu mengingatkan.
“Iya deh iya..” kata Biru seraya mencubit pipi Pelangi gemas.
“Ayo ke kelas!” ajak Biru, lalu menggandeng Pelangi bersamanya. Lelaki itu sangat bahagia, berada dengan Pelangi membuatnya sangat nyaman. Gadis ini mampu membuatnya rela mengorbankan apapun untuknya.
Cerpen Karangan: Linda Yunikasari
Facebook: Linda (Linda Y Sari)
Pelangi Biru
4/
5
Oleh
Unknown