Sandwich Queen

Baca Juga :
    Judul Cerpen Sandwich Queen

    Lagi. Sandwich itu sudah berada di atas meja Ryan sebelum pemiliknya datang. Sudah dua bulan sandwich-sandwich itu terus berdatangan tanpa ada yang tahu siapa pengirimnya. Awalnya Ryan enggan memakan sandwich itu karena ia takut makanan tersebut tidak aman dan beracun. Ya walapun Ryan bukan siapa-siapa, siapa yang tahu kalau ternyata Ryan memiliki haters yang ingin meracuninya. Tapi kebiasaan Ryan yang tidak pernah sarapan membuatnya terpaksa memakan roti berisikan daging dan sawi tersebut. Tidak ada salahnya juga memakan roti itu karena ternyata rasanya enak, tidak beracun, dan yang paling penting adalah gratis.

    Selama dua bulan Ryan masih belum tahu siapa pengirim sarapannya. Ia sudah menanyakan kepada semua teman sekelas dan pramubakti kelasnya tetapi tidak ada satu pun yang tahu. Satu-satunya ‘tersangka’ yang ia kira mau melakukan hal tersebut adalah Lita, salah satu teman sekelasnya yang kata orang telah lama suka dengan Ryan. Ryan bukanlah lelaki yang populer, tampan, atau pun juara kelas, oleh karena itu tidak banyak perempuan yang menganguminya. Bahkan bisa dibilang ya hanya Lita saja.

    Merasa kebaikan Lita tersebut, Ryan pun lama-kelamaan mulai tertarik dan ingin mendekatinya. Sebelumnya, Ryan konsultasi terlebih dahulu kepada sahabat kesayangannya, Sani. Sani adalah teman sekelas Ryan yang semenjak awal masuk SMA telah dekat dengannya. Sani merupakan perempuan yang ceria, lucu dan bisa dibilang paling mengerti Ryan. Oleh karena itu, Ryan sangat betah dan menyayangi sahabatnya tersebut.

    “San, mungkin nggak sih yang ngasih sandwich ke aku tiap pagi tuh si Lita? Abisnya kan cuma dia yang kata orang-orang suka sama aku,” tanya Ryan.
    “Hahaha jadi selama dua bulan ini kamu belum tahu siapa pengirimnya? Ya bisa aja sih, abis siapa lagi coba yang mau repot-repot bikinin kamu sandwich dan naruh di meja kamu tiap pagi?” jawab Sani.
    “Ya iya sih. Eh tapi bisa aja kamu. Eh nggak mungkin deng, kamu masak air aja kan gosong.”
    “Gak perlu pake ngeledek bisa?” ucap Sani jengkel.

    Ryan pun akhirnya memberi tahu Sani tentang rencananya mendekati Lita. Sani terlihat ragu pada awalnya namun tetap saja pada akhirnya ia selalu mendukung Ryan. Pendekatan yang dilakukan Ryan berjalan dengan mulus karena ternyata memang benar Lita menyukai Ryan sejak beberapa bulan lalu. Hal itu ia ketahui dari respon-respon yang diberikan Lita saat Ryan menggodanya. Tentu saja gombalan-gombalan tersebut adalah hasil bantuan dari Sani. Ryan tidak akan bisa seberhasil ini jika tidak dengan bantuan sahabatnya tersebut.

    Beberapa minggu kemudian Ryan memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Lita. Namun ia ingin memastikan satu hal terlebih dahulu. Apakah benar selama ini Lita yang selalu membuatkannya sandwich.
    “Lita, aku mau nanya sesuatu dong sama kamu.” Ucap Ryan gugup.
    “Nanya apa, Yan? Tanya aja langsung, nggak biasanya kamu kaya gini.” Jawab Lita bingung.
    “Selama ini kan selalu ada sandwich yang nongkrong di mejaku sebelum aku datang ke kelas. Apa… benar kalau… kamu yang bikin sandwich itu?” tanya Ryan dengan hati-hati.
    Lita sedikit terkejut. “Hmm… Iya, Yan.”
    “Jadi bener selama ini kamu yang bikinin?” tanya Ryan girang.
    “Hehe iya.” Jawab Lita tersipu malu.
    “Ya udah kalau gitu. Ada yang mau aku ungkapin. Jadi selama ini, aku sayang sama kamu, Lit. Orang yang diam-diam sangat perhatian sama aku. Kamu mau nggak jadi pacar aku?”
    “Kamu… serius? Aku juga sayang sama kamu dari lama, Yan. Akhirnya kamu nembak aku juga ya hehe. Pastinya aku mau.”

    Akhirnya Ryan pun mengetahui siapa dalang di balik sarapannya setiap pagi. Ia pun sangat senang mengetahui bahwa pembuat sandwich tersebut kini menjadi kekasihnya. Namun, di balik pintu ruang kelas berdiri lemas sang sandwich queen sesungguhnya. Andai kamu tahu siapa pembuat sandwich kamu yang sebenarnya, Yan, bisik Sani dalam hati.

    Cerpen Karangan: Agnes Listyo Rini
    Blog: agneslst.blogspot.com

    Artikel Terkait

    Sandwich Queen
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email