Judul Cerpen Setelah Penantian Yang Panjang
Entah sudah berapa lama Fana duduk di salah satu kursi taman yang sering ia datangi hampir setiap hari bahkan penjaga taman itu pun sudah mengenalinnya, ia mengunjungi taman itu entah sekedar melepas penat atau bahkan menginggat memori dahulu bersama seseorang yang masih mengunci hatinnya tersebut.
Entah sudah beberapa lama Fana menungunnya, menunggu sesuatu yang entah akan menjadi mungkin atau tidak. kejadian 5 tahun yang lalu dimana Fana dihadapkan oleh pilihan yang sulit, memilih mempertahankan persahabatannya ataukah mengejar cintanya, ia tak menginginkan pecahnya persahabatan yang berlangsung lama karena sebuah perasaan yang entah sejak kapan tumbuh di sudut hatinnya. Ia tak tahu apakah seseorang itu masih terus mengingatnya, menginggat tentang kenangan mereka, mengingat betapa keras carannya untuk sekedar membuat Fana tersenyum, mengingat tentang masa-masa bahagia mereka ataupun masa-masa sulit yang selalu mereka hadapi bersama-sama. ia juga tak tahu apakah seseorang itu telah membaca surat yang ia berikan ataukah tidak membacannya sama sekali.
Sejak saat itu, saat mereka resmi lulus dari sekolah menengah atas dan saat itu juga mereka harus dipisahkan untuk meraih cita-cita masing-masing. sejak saat itu tak ada kabar dari dia, bertahun-tahun Fana menunggunya berharap takdir akan segera mempertemukan keduannya, berharap semua doa yang selalu ia panjatkan bisa segera terkabulkan, berharap dia kembali hadir menemani Fana walaupun tak seperti yang Fana inginkan yaitu berstatus SAHABAT Fana rela mengorbankan perasaannya demi bisa bersama sahabatnya kembali.
Hari ini Fana memutuskan untuk kembali mendatangi taman yang sering ia kunjungi lantaran sudah hampir seminggu terakhir ia tak menyempatkan waktu untuk sekedar duduk di bangku taman yang penuh dengan kenangan itu. sudah hampir satu jam Fana duduk di tempat yang selalu ia tempati ketika mendatangi taman tersebut ia hanya melihat orang-orang berlalu lalang. “kapan kamu kembali” lirih Fana, tiba-tiba ada tangan yang menutupi kedua matannya orang yang menutupi matannya itu berkata “aku sudah kembali” Fana tahu jelas itu suara siapa suara yang selama ini ia rindukan. Fana segera melepas tangan yang menutupi matannya dan kemudian ia berbalik air matanya tak bisa dibendung lagi, ia merindukan sosok di hadapannya itu tanpa perlu menunggu lagi Fana segera memeluk sosok di hadapannya.
Setelah itu Alvano sahabat sekaligus orang yang telah mengunci hati Fana menjelaskan seluruh pertanyaan yang Fana tujukan padannya dan banyak hal lagi yang mereka perbincangkan. setelah itu tiba–tiba Alvnao meraih tangan Fana dan menggenggamnya erat “SHAFANA SHALSABILLA BE MINE” Tanya Alvano pada Fana yang kemudian dibalas angukan Fana. Seketika terdengar suara riuh tepuk tangan dari sekitar mereka, mungkinkah mereka lupa bahwa sekarang mereka sedang berada di sebuah TAMAN.
End
Cerpen Karangan: Iky
Facebook: Yany Azzahra
Entah sudah berapa lama Fana duduk di salah satu kursi taman yang sering ia datangi hampir setiap hari bahkan penjaga taman itu pun sudah mengenalinnya, ia mengunjungi taman itu entah sekedar melepas penat atau bahkan menginggat memori dahulu bersama seseorang yang masih mengunci hatinnya tersebut.
Entah sudah beberapa lama Fana menungunnya, menunggu sesuatu yang entah akan menjadi mungkin atau tidak. kejadian 5 tahun yang lalu dimana Fana dihadapkan oleh pilihan yang sulit, memilih mempertahankan persahabatannya ataukah mengejar cintanya, ia tak menginginkan pecahnya persahabatan yang berlangsung lama karena sebuah perasaan yang entah sejak kapan tumbuh di sudut hatinnya. Ia tak tahu apakah seseorang itu masih terus mengingatnya, menginggat tentang kenangan mereka, mengingat betapa keras carannya untuk sekedar membuat Fana tersenyum, mengingat tentang masa-masa bahagia mereka ataupun masa-masa sulit yang selalu mereka hadapi bersama-sama. ia juga tak tahu apakah seseorang itu telah membaca surat yang ia berikan ataukah tidak membacannya sama sekali.
Sejak saat itu, saat mereka resmi lulus dari sekolah menengah atas dan saat itu juga mereka harus dipisahkan untuk meraih cita-cita masing-masing. sejak saat itu tak ada kabar dari dia, bertahun-tahun Fana menunggunya berharap takdir akan segera mempertemukan keduannya, berharap semua doa yang selalu ia panjatkan bisa segera terkabulkan, berharap dia kembali hadir menemani Fana walaupun tak seperti yang Fana inginkan yaitu berstatus SAHABAT Fana rela mengorbankan perasaannya demi bisa bersama sahabatnya kembali.
Hari ini Fana memutuskan untuk kembali mendatangi taman yang sering ia kunjungi lantaran sudah hampir seminggu terakhir ia tak menyempatkan waktu untuk sekedar duduk di bangku taman yang penuh dengan kenangan itu. sudah hampir satu jam Fana duduk di tempat yang selalu ia tempati ketika mendatangi taman tersebut ia hanya melihat orang-orang berlalu lalang. “kapan kamu kembali” lirih Fana, tiba-tiba ada tangan yang menutupi kedua matannya orang yang menutupi matannya itu berkata “aku sudah kembali” Fana tahu jelas itu suara siapa suara yang selama ini ia rindukan. Fana segera melepas tangan yang menutupi matannya dan kemudian ia berbalik air matanya tak bisa dibendung lagi, ia merindukan sosok di hadapannya itu tanpa perlu menunggu lagi Fana segera memeluk sosok di hadapannya.
Setelah itu Alvano sahabat sekaligus orang yang telah mengunci hati Fana menjelaskan seluruh pertanyaan yang Fana tujukan padannya dan banyak hal lagi yang mereka perbincangkan. setelah itu tiba–tiba Alvnao meraih tangan Fana dan menggenggamnya erat “SHAFANA SHALSABILLA BE MINE” Tanya Alvano pada Fana yang kemudian dibalas angukan Fana. Seketika terdengar suara riuh tepuk tangan dari sekitar mereka, mungkinkah mereka lupa bahwa sekarang mereka sedang berada di sebuah TAMAN.
End
Cerpen Karangan: Iky
Facebook: Yany Azzahra
Setelah Penantian Yang Panjang
4/
5
Oleh
Unknown