Judul Cerpen Walaupun Kau Benci Padaku Tapi Aku Tetap Menganggapmu Sahabat
Pagi hari ku terbangun dari mimpi indahku,
“Pagi yang cerah” gumamku. Segeralah aku untuk mandi pagi, setelah memakai seragam kuturun ke bawah untuk sarapan pagi. Oh iya sampai lupa namaku Tiara Andini Fatmawati
“Selamat pagi Mah, Kak Putri” Sapaku.
“Met pagi juga Tia” Sapa balik mereka.
“Hmm Mah… Dimana Papah?” Tanyaku.
“Owh, Papah sudah berangkat duluan, Kamu bisa berangkat sendiri kan?” Tanya Mama.
“Bisa kok” Jawabku sambil tersenyum.
Selesai Sarapan aku memakai sepatu dan pamit pada mamaku.
“Aku berangkat dulu ya… Assalamu Alaikum” Kataku.
“Walaikum Salam, hati-hati ya..”
Setelah sampai di sekolah aku langsung menemui sahabatku.
“Hi Muthia” Sapaku sambil tersenyum. Dia tidak menjawab tetapi langsung pergi ke luar kelas bersama Zahra.
“Ada apa dengannya?” gumamku.
“Tiara, ada apa denganmu?” Tanya Azka
“Aku gak apa-apa kok, hanya saja aku bingung sikap Muthia hari ini” ucapku
“Coba aja nanti ketemu dengannya waktu pulang” Saran Azka
“Boleh juga tuh” Ucapku tersenyum
Selama jam pelajaran aku tak berkonsentrasi mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh wali kelasku.
“Mut, kamu marah padaku?” Ucapku baik-baik
“Tidak!” Jawabnya ketus. Aku hanya tersenyum paksa, aku tau dia marah padaku.
Pulang sekolah pun tiba.
“Muthia tunggu!!!” Kataku
“Kenapa sih?!!! Aku kan pengen pulang sama Zahra!!” Jawabnya ketus.
“Muthi kenapa kamu hari ini? Apa aku ada salah?” Tanyaku baik-baik.
“Iya. Aku benci kamu! Salahmu banyak sekali Tiara! Aku memutuskan agar persahabatan kita tidak diteruskan!!! Aku benci kamu!” Jawabnya ketus. Aku hanya diam kaku. ‘Apa salahku?’ Gumamku. Muthia pun segera pulang bersama Aurel.
Sekarang hari-hariku pun sepi tanpa sosok sahabat yang membenciku dan aku hanya bermain dengan Azka, tapi walaupun kau benci padaku, aku tetap menganggapmu sahabat Muthia.
Pesan:
“Jadilah sahabat yang selalu ada untuknya. Minta maaflah jika kamu ada salah dengannya”
Cerpen Karangan: Nadila Maulida
Facebook: Nadila Maulida Sanusi
Pagi hari ku terbangun dari mimpi indahku,
“Pagi yang cerah” gumamku. Segeralah aku untuk mandi pagi, setelah memakai seragam kuturun ke bawah untuk sarapan pagi. Oh iya sampai lupa namaku Tiara Andini Fatmawati
“Selamat pagi Mah, Kak Putri” Sapaku.
“Met pagi juga Tia” Sapa balik mereka.
“Hmm Mah… Dimana Papah?” Tanyaku.
“Owh, Papah sudah berangkat duluan, Kamu bisa berangkat sendiri kan?” Tanya Mama.
“Bisa kok” Jawabku sambil tersenyum.
Selesai Sarapan aku memakai sepatu dan pamit pada mamaku.
“Aku berangkat dulu ya… Assalamu Alaikum” Kataku.
“Walaikum Salam, hati-hati ya..”
Setelah sampai di sekolah aku langsung menemui sahabatku.
“Hi Muthia” Sapaku sambil tersenyum. Dia tidak menjawab tetapi langsung pergi ke luar kelas bersama Zahra.
“Ada apa dengannya?” gumamku.
“Tiara, ada apa denganmu?” Tanya Azka
“Aku gak apa-apa kok, hanya saja aku bingung sikap Muthia hari ini” ucapku
“Coba aja nanti ketemu dengannya waktu pulang” Saran Azka
“Boleh juga tuh” Ucapku tersenyum
Selama jam pelajaran aku tak berkonsentrasi mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh wali kelasku.
“Mut, kamu marah padaku?” Ucapku baik-baik
“Tidak!” Jawabnya ketus. Aku hanya tersenyum paksa, aku tau dia marah padaku.
Pulang sekolah pun tiba.
“Muthia tunggu!!!” Kataku
“Kenapa sih?!!! Aku kan pengen pulang sama Zahra!!” Jawabnya ketus.
“Muthi kenapa kamu hari ini? Apa aku ada salah?” Tanyaku baik-baik.
“Iya. Aku benci kamu! Salahmu banyak sekali Tiara! Aku memutuskan agar persahabatan kita tidak diteruskan!!! Aku benci kamu!” Jawabnya ketus. Aku hanya diam kaku. ‘Apa salahku?’ Gumamku. Muthia pun segera pulang bersama Aurel.
Sekarang hari-hariku pun sepi tanpa sosok sahabat yang membenciku dan aku hanya bermain dengan Azka, tapi walaupun kau benci padaku, aku tetap menganggapmu sahabat Muthia.
Pesan:
“Jadilah sahabat yang selalu ada untuknya. Minta maaflah jika kamu ada salah dengannya”
Cerpen Karangan: Nadila Maulida
Facebook: Nadila Maulida Sanusi
Walaupun Kau Benci Padaku Tapi Aku Tetap Menganggapmu Sahabat
4/
5
Oleh
Unknown