Judul Cerpen Pengorbanan Guru
Hallo namaku Putra. Aku seorang alumni dari SMP Kedamaian. Sudah 1 tahun telah berlalu aku telah lulus dari SMP Kedamaian. Aku akan menceritakan cerita tentang Guruku yang sangat berjasa demi muridnya.
Setelah liburan akhir tahun SMP Kedamaian kedatangan guru baru. Guru tersebut sangat cantik dan juga sangat muda sekali.
“Ibu, Nama ibu siapa? dan ibu berasal dari mana?” Tanyaku kepada guru tersebut.
“Nama ibu Mawar, Ibu berasal dari kampung yang amat jauh” Jawab ibu mawar.
Teman-temanku pun mentertawai gurunya karena gurunya berasal dari kampung. Ibu mawar pun tidak mempedulikan muridnya, ia terus tersenyum walaupun di dalam hatinya kesakitan. Aku pun berusaha agar teman-temanku untuk diam namun ibu mawar tetap bersabar. Setelah itu pelajaran pun dimulai.
Beberapa hari setelah kedatangan ibu mawar, Terjadinya pertengkaran antara sekolah. Ibu mawar pun datang untuk memisahkan pertengkaran itu namun apa yang terjadi?, ibu mawar gagal menghentikan pertengkaran tersebut dan beliau dihajar oleh murid-muridnya sendiri.
Setelah aku berjalan untuk pergi ke rumah, aku melihat ibu mawar yang sedang dihajar oleh muridnya sendiri. Aku pun mendatangi teman-temanku dan mencoba untuk menghentikannya.
“Dasar pengganggu” Kata teman-temanku setelah aku datang menghampiri ibu mawar. Teman-temanku pun pada akhirnya bubar.
Setelah teman-temanku bubar aku bertanya kepada ibu mawar. “Apakah ibu baik-baik saja?” Kataku.
“Ibu baik-baik saja. Terima kasih ya putra” Kata ibu mawar.
“Ibu, mengapa ibu menghentikan murid-murid ibu senekat itu?” Kataku.
“Itu sudah tugas ibu sebagai guru untuk melindungi muridnya. Apapun yang terjadi mereka semua itu murid ibu… kamu adalah satu-satunya murid yang baik putra” Kata ibu mawar sambil tersenyum.
Aku pun sedih setelah mendengar omongan tersebut dan meneteskan air mata. Selesai berbicara aku mengantarkan ibu mawar ke rumah kontrakannya.
Setelah mendekati ujian nasional, ibu mawar masih mengajar seperti biasa namun setelah ibu mawar masuk kelas, ibu mawar pun pingsan. Kami pun membawa ibu mawar ke rumah sakit terdekat.
“Dokter, apa yang terjadi dengan guru saya?” Tanyaku kepada dokter.
“Beliau terkena penyakit jantung. Hidup guru kalian tidak akan lama lagi, kami sudah sekuat tenaga untuk menyelamatkan guru kalian kami minta maaf.” Kata dokter.
Mendengar jawaban dari dokter kami semua pun kaget. Lalu aku bertanya kepada semua teman-temanku.
“Apakah kalian tega membiarkan ibu mawar terkena penyakit seperti itu?. Apakah kalian tidak sadar bahwa ibu mawar menyayangi kalian walaupun kalian nakal?. Apakah kalian tidak sadar atas kesalahan kalian kepada ibu mawar?” Tanyaku kepada teman-temanku sambil marah.
Murid-murid pun menundukan kepala karena kesalahannya masing-masing.
Keesokan harinya kami menjenguk ibu mawar.
“Apakah kalian semua sudah siap untuk Ujian Nasional nanti?” Tanya ibu mawar kepada semuanya.
“Siap bu!” Kataku dan teman-temanku.
“Semangat yang sangat bagus, ibu sangat suka dengan semangat kalian semua ibu harap ibu masih bisa mengajar kalian semua” Kata ibu mawar.
“Apa yang ibu katakan? ibu masih bisa mengajar kami kapanpun…” Kataku dan teman-temanku sambil menangis.
“Jangan menangis… kalian harus kuat apapun yang terjadi. Dan ingatlah selalu belajar…” Kata ibu mawar.
Ujian nasional pun telah dimulai. Kami pun berusahan untuk mengerjakan ujian nasional sebaik mungkin. Setelah ujian nasional selesai hari kelulusan pun datang. Usai kelulusan kami menjenguk ibu mawar yang berada di rumah sakit.
Kami pun melihat ibu mawar sedang berbaring di tempat tidurnya
“Apakah kalian semua lulus….?” Tanya ibu mawar kepada semuanya.
“Kamu semua lulus bu…, dan kami masuk ke sekolah favorit kami…” Kata semuanya.
“Syukurlah, ibu sangat bangga mempunyai murid seperti kalian…. ibu harap kalian bisa menggapai cita-cita kalian…” Kata ibu mawar.
“Iya bu… terima kasih atas ilmu yang telah ibu berikan kepada kami, dan kami meminta maaf atas kenakalan kami…” Kata semuanya.
“Iya sama-sama, tidak perlu meminta maaf… ibu sudah maafkan kalian dari dulu…” Jawab ibu mawar.
Tak lama kemudian setelah percakapan tersebut ibu mawar tak sadarkan diri.
“Dokter!!!” Kataku sambil teriak.
“Apa yang telah terjadi?” Kata dokter sambil panik.
“Ibu mawar tak sadarkan diri!, tolong dia dokter!…” Kataku sambil menangis.
“Baiklah, kalian semua harap keluar!” Kata dokter.
Setelah pemeriksaan dokter pun keluar dari ruangan ibu mawar.
“Dokter, Apa ibu mawar baik-baik saja dokter?” Tanyaku kepada dokter.
“Mohon maaf sekali…”
“Mohon maaf apa dokter?!, apa yang terjadi dengan ibu mawar?!” Kataku kepada dokter sambil panik.
“Mohon maaf ibu mawar tidak terselamatkan. Beliau meninggal…” Kata dokter.
Aku dan teman-temanku sedih setelah mendengar omongan dokter. Semuanya pun menangis dikarenakan ibu mawar yang sudah meninggal. Kenangan yang telah kami buat akan selalu kami ingat sampai kapanpun. Guru adalah cahaya penerang dalam kegelapan. Kami rindu dengan jasamu yang luar biasa. Terima kasih guru.
Selesai
Cerpen Karangan: Haikal Bintang
Facebook: Haikal Bintang
Hallo namaku Putra. Aku seorang alumni dari SMP Kedamaian. Sudah 1 tahun telah berlalu aku telah lulus dari SMP Kedamaian. Aku akan menceritakan cerita tentang Guruku yang sangat berjasa demi muridnya.
Setelah liburan akhir tahun SMP Kedamaian kedatangan guru baru. Guru tersebut sangat cantik dan juga sangat muda sekali.
“Ibu, Nama ibu siapa? dan ibu berasal dari mana?” Tanyaku kepada guru tersebut.
“Nama ibu Mawar, Ibu berasal dari kampung yang amat jauh” Jawab ibu mawar.
Teman-temanku pun mentertawai gurunya karena gurunya berasal dari kampung. Ibu mawar pun tidak mempedulikan muridnya, ia terus tersenyum walaupun di dalam hatinya kesakitan. Aku pun berusaha agar teman-temanku untuk diam namun ibu mawar tetap bersabar. Setelah itu pelajaran pun dimulai.
Beberapa hari setelah kedatangan ibu mawar, Terjadinya pertengkaran antara sekolah. Ibu mawar pun datang untuk memisahkan pertengkaran itu namun apa yang terjadi?, ibu mawar gagal menghentikan pertengkaran tersebut dan beliau dihajar oleh murid-muridnya sendiri.
Setelah aku berjalan untuk pergi ke rumah, aku melihat ibu mawar yang sedang dihajar oleh muridnya sendiri. Aku pun mendatangi teman-temanku dan mencoba untuk menghentikannya.
“Dasar pengganggu” Kata teman-temanku setelah aku datang menghampiri ibu mawar. Teman-temanku pun pada akhirnya bubar.
Setelah teman-temanku bubar aku bertanya kepada ibu mawar. “Apakah ibu baik-baik saja?” Kataku.
“Ibu baik-baik saja. Terima kasih ya putra” Kata ibu mawar.
“Ibu, mengapa ibu menghentikan murid-murid ibu senekat itu?” Kataku.
“Itu sudah tugas ibu sebagai guru untuk melindungi muridnya. Apapun yang terjadi mereka semua itu murid ibu… kamu adalah satu-satunya murid yang baik putra” Kata ibu mawar sambil tersenyum.
Aku pun sedih setelah mendengar omongan tersebut dan meneteskan air mata. Selesai berbicara aku mengantarkan ibu mawar ke rumah kontrakannya.
Setelah mendekati ujian nasional, ibu mawar masih mengajar seperti biasa namun setelah ibu mawar masuk kelas, ibu mawar pun pingsan. Kami pun membawa ibu mawar ke rumah sakit terdekat.
“Dokter, apa yang terjadi dengan guru saya?” Tanyaku kepada dokter.
“Beliau terkena penyakit jantung. Hidup guru kalian tidak akan lama lagi, kami sudah sekuat tenaga untuk menyelamatkan guru kalian kami minta maaf.” Kata dokter.
Mendengar jawaban dari dokter kami semua pun kaget. Lalu aku bertanya kepada semua teman-temanku.
“Apakah kalian tega membiarkan ibu mawar terkena penyakit seperti itu?. Apakah kalian tidak sadar bahwa ibu mawar menyayangi kalian walaupun kalian nakal?. Apakah kalian tidak sadar atas kesalahan kalian kepada ibu mawar?” Tanyaku kepada teman-temanku sambil marah.
Murid-murid pun menundukan kepala karena kesalahannya masing-masing.
Keesokan harinya kami menjenguk ibu mawar.
“Apakah kalian semua sudah siap untuk Ujian Nasional nanti?” Tanya ibu mawar kepada semuanya.
“Siap bu!” Kataku dan teman-temanku.
“Semangat yang sangat bagus, ibu sangat suka dengan semangat kalian semua ibu harap ibu masih bisa mengajar kalian semua” Kata ibu mawar.
“Apa yang ibu katakan? ibu masih bisa mengajar kami kapanpun…” Kataku dan teman-temanku sambil menangis.
“Jangan menangis… kalian harus kuat apapun yang terjadi. Dan ingatlah selalu belajar…” Kata ibu mawar.
Ujian nasional pun telah dimulai. Kami pun berusahan untuk mengerjakan ujian nasional sebaik mungkin. Setelah ujian nasional selesai hari kelulusan pun datang. Usai kelulusan kami menjenguk ibu mawar yang berada di rumah sakit.
Kami pun melihat ibu mawar sedang berbaring di tempat tidurnya
“Apakah kalian semua lulus….?” Tanya ibu mawar kepada semuanya.
“Kamu semua lulus bu…, dan kami masuk ke sekolah favorit kami…” Kata semuanya.
“Syukurlah, ibu sangat bangga mempunyai murid seperti kalian…. ibu harap kalian bisa menggapai cita-cita kalian…” Kata ibu mawar.
“Iya bu… terima kasih atas ilmu yang telah ibu berikan kepada kami, dan kami meminta maaf atas kenakalan kami…” Kata semuanya.
“Iya sama-sama, tidak perlu meminta maaf… ibu sudah maafkan kalian dari dulu…” Jawab ibu mawar.
Tak lama kemudian setelah percakapan tersebut ibu mawar tak sadarkan diri.
“Dokter!!!” Kataku sambil teriak.
“Apa yang telah terjadi?” Kata dokter sambil panik.
“Ibu mawar tak sadarkan diri!, tolong dia dokter!…” Kataku sambil menangis.
“Baiklah, kalian semua harap keluar!” Kata dokter.
Setelah pemeriksaan dokter pun keluar dari ruangan ibu mawar.
“Dokter, Apa ibu mawar baik-baik saja dokter?” Tanyaku kepada dokter.
“Mohon maaf sekali…”
“Mohon maaf apa dokter?!, apa yang terjadi dengan ibu mawar?!” Kataku kepada dokter sambil panik.
“Mohon maaf ibu mawar tidak terselamatkan. Beliau meninggal…” Kata dokter.
Aku dan teman-temanku sedih setelah mendengar omongan dokter. Semuanya pun menangis dikarenakan ibu mawar yang sudah meninggal. Kenangan yang telah kami buat akan selalu kami ingat sampai kapanpun. Guru adalah cahaya penerang dalam kegelapan. Kami rindu dengan jasamu yang luar biasa. Terima kasih guru.
Selesai
Cerpen Karangan: Haikal Bintang
Facebook: Haikal Bintang
Pengorbanan Guru
4/
5
Oleh
Unknown