Judul Cerpen Annabelle
Yap! baru baru ini aku mendapatkan hadiah spesial dari bunda ketika ulang tahunku kemarin. Aku mendapatkan apa yang kuinginkan yaitu sebuah boneka. Namun ku merasa ada kejanggalan dalam boneka itu. Dengan muka lucu, rambut panjang dikepang dua dan berponi, mukanya terdapat buletan merah yang menandakan sangat merona pipinya. Ya tak kuhiraukan.
Setiap pulang sekolah, aku membawanya pergi ke taman yang sepi. Dan ketika malam kutidurkan di sampingku. Kuberi nama ia Chika.
Suatu hari
Aku ditinggal sendirian di rumah karena ayah dan bunda sedang pergi ke acara reuni bersama teman temanya. Ku tak tahu apa yang harus kulakukan. Kuputuskan untuk bermain dengan Chika. Mungkin karena boneka ini benda mati, lama lama bosan. Namun dibalik kesadaranku itu, Chika mengeluarkan darah dari mukanya. Aku sempat merinding melihatnya. Apakah ini mimpi? batinku. Aku mencubit pipiku keras keras. Aww! Sakit. Ternyata aku tidak bermimpi.
Chika terus mengeluarkan darah sampai bajuku bau amis. Aku tinggalkan Chika sebentar untuk mencuci bajuku yang kotor. Ketika aku sedang mencuci baju di teras rumah, tiba tiba ada yang memegang tanganku dari belakang.
“Bibi, jangan bercanda bi, ini tidak lucu!” Tunggu aku baru ingat kalau bibi sedang pergi ke kampungnya. Aku membalikan badan. Betapa kagetnya aku ternyata Chika yang memegang tanganku. Keringat dingin terus membasahi pelipisku Segera kugendong Chika pergi ke luar rumah dan Aww! Perutku terasa sangat sakit. Ternyata pisau menancap di perutku.
Darah terus mengalir dari perutku. Aku tak kuat lagi berjalan dan tubuhku seperti jatuh. Aku melihat Chika tertawa dan aku tahu kini saatnya aku pergi dari dunia ini selamanya. Harusnya aku tahu bahwa Chika adalah Annabelle yang akan membunuh setiap pemiliknya.
Cerpen Karangan: Fathiya Hasna Khairunisa
Yap! baru baru ini aku mendapatkan hadiah spesial dari bunda ketika ulang tahunku kemarin. Aku mendapatkan apa yang kuinginkan yaitu sebuah boneka. Namun ku merasa ada kejanggalan dalam boneka itu. Dengan muka lucu, rambut panjang dikepang dua dan berponi, mukanya terdapat buletan merah yang menandakan sangat merona pipinya. Ya tak kuhiraukan.
Setiap pulang sekolah, aku membawanya pergi ke taman yang sepi. Dan ketika malam kutidurkan di sampingku. Kuberi nama ia Chika.
Suatu hari
Aku ditinggal sendirian di rumah karena ayah dan bunda sedang pergi ke acara reuni bersama teman temanya. Ku tak tahu apa yang harus kulakukan. Kuputuskan untuk bermain dengan Chika. Mungkin karena boneka ini benda mati, lama lama bosan. Namun dibalik kesadaranku itu, Chika mengeluarkan darah dari mukanya. Aku sempat merinding melihatnya. Apakah ini mimpi? batinku. Aku mencubit pipiku keras keras. Aww! Sakit. Ternyata aku tidak bermimpi.
Chika terus mengeluarkan darah sampai bajuku bau amis. Aku tinggalkan Chika sebentar untuk mencuci bajuku yang kotor. Ketika aku sedang mencuci baju di teras rumah, tiba tiba ada yang memegang tanganku dari belakang.
“Bibi, jangan bercanda bi, ini tidak lucu!” Tunggu aku baru ingat kalau bibi sedang pergi ke kampungnya. Aku membalikan badan. Betapa kagetnya aku ternyata Chika yang memegang tanganku. Keringat dingin terus membasahi pelipisku Segera kugendong Chika pergi ke luar rumah dan Aww! Perutku terasa sangat sakit. Ternyata pisau menancap di perutku.
Darah terus mengalir dari perutku. Aku tak kuat lagi berjalan dan tubuhku seperti jatuh. Aku melihat Chika tertawa dan aku tahu kini saatnya aku pergi dari dunia ini selamanya. Harusnya aku tahu bahwa Chika adalah Annabelle yang akan membunuh setiap pemiliknya.
Cerpen Karangan: Fathiya Hasna Khairunisa
Annabelle
4/
5
Oleh
Unknown