Judul Cerpen Secret Necklace
Hai teman-teman, perkenalkan namaku Restyana Audrey Veretta dipanggil Retta. Aku anak 1 dari 2 bersaudara, nama adikku Veronisa Putri Kelsey dipanggil kelsey. Kami bersekolah di Jeorgenia High school, aku duduk di kelas 9 sedangkan Kelsey di kelas 7. Nama orangtuaku Jocelyn Veretta dan Evan Jericho, ibuku orang Indonesia campuran Amerika dan Ayahku asli indonesia.
Suatu hari “Papa! Lihat nih, Kelsey nakal! Ganggu aku lagi belajar!” seruku, Mamaku bekerja sebagai karyawan swasta yang dari hari Senin sampai jumat bekerja. Sedangkan ayahku hanya bekerja pada hari minggu dan sabtu. “Kelsey! Papa sudah berulang kali bilang sama kamu jangan ganggu kak Retta!” tegur papa “Iya pa, aku cuman minta kak Retta ajarin Matematika Pa! Tapi kak Retta nolak!” jawab Kelsey, papa mengeleng-geleng dan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai 3. Sedangkan kamarku dan kamar Kelsey berada di lantai 2.
Ting… tong…
“eh, Jisella! Ayo masuk” kata Kelsey, Jisella adalah sahabat Kelsey dari ia Playgroup. Kalo aku gak pernah punya sahabat karena orang-orangnya pada munafik. Kulihat, Kelsey sangat bergembira dengan Jisella ‘kau beruntung kel, kau mendapatkan kasih sayang, perhatian dan sahabat’ batinku lalu menaiki tangga menuju kamarku.
Di kamar, aku mengendap-endap lalu menggeser lemari bajuku dan terdapat sebuah kotak. Aku mengambil dan membukanya isinya adalah Kalung dari Nenek buyutku yang meninggal saat aku berumur 6 tahun. Saat itu, aku senang bermain dengan nenek buyutku ketimbang dengan nenekku. Kalian pengen tahu kenapa aku lebih senang dengan nenek buyutku ketimbang nenekku? Sebab, aku merasa terinspirasi oleh nenek buyutku. Ia sering menyanyikanku lagu tidur saat ku kecil, membacakan cerita, merajut baju untukku dan terakhir yang paling kusukai adalah ia sangat lembut dan sangat lebih perhatian dari pada Mamaku. Aku jadi menangis sambil memegang kalung nenek buyutku itu. Saat ia terbaring lemah di rumah sakit, ia memegang tanganku dan memberiku kalung yang sering ia pakai dan tak pernah dilepas sekalipun. Tapi, kali ini ia rela melepasnya untukku. Saat itu aku menangis sambil memeluknya, ia membalas pelukanku dengan hangat sekali.
Aku memasang kalung dari nenek buyutku dan aku merasa seperti mendapat sihir dari nenek buyutku. Aku melihat ke kanan kulihat ada nenek buyutku sedang duduk sambil memandang ke arahku “jangan menyerah Cucuku. Kau pasti bisa melawan yang berat atau pun ringan. Nenek pasti ada untukmu. Usaplah kalung itu dan aku ada di sampingmu. Cucu kesayanganku” tak lama, nenek buyutku pergi dan menghilang dari pandanganku. Aku melepas kalung nenek buyutku dan kutaruh kalung tersebut, kuusap air mataku dan kugeser lagi lemari bajuku agar tak terlihat Papaku, Mama dan Kelsey. Mereka tak senang jika aku bersama nenek buyutku entah kenapa. My Lovely mom grandma i will see you.
Cerpen Karangan: Hanania Andini Falihah
Hai teman-teman, perkenalkan namaku Restyana Audrey Veretta dipanggil Retta. Aku anak 1 dari 2 bersaudara, nama adikku Veronisa Putri Kelsey dipanggil kelsey. Kami bersekolah di Jeorgenia High school, aku duduk di kelas 9 sedangkan Kelsey di kelas 7. Nama orangtuaku Jocelyn Veretta dan Evan Jericho, ibuku orang Indonesia campuran Amerika dan Ayahku asli indonesia.
Suatu hari “Papa! Lihat nih, Kelsey nakal! Ganggu aku lagi belajar!” seruku, Mamaku bekerja sebagai karyawan swasta yang dari hari Senin sampai jumat bekerja. Sedangkan ayahku hanya bekerja pada hari minggu dan sabtu. “Kelsey! Papa sudah berulang kali bilang sama kamu jangan ganggu kak Retta!” tegur papa “Iya pa, aku cuman minta kak Retta ajarin Matematika Pa! Tapi kak Retta nolak!” jawab Kelsey, papa mengeleng-geleng dan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai 3. Sedangkan kamarku dan kamar Kelsey berada di lantai 2.
Ting… tong…
“eh, Jisella! Ayo masuk” kata Kelsey, Jisella adalah sahabat Kelsey dari ia Playgroup. Kalo aku gak pernah punya sahabat karena orang-orangnya pada munafik. Kulihat, Kelsey sangat bergembira dengan Jisella ‘kau beruntung kel, kau mendapatkan kasih sayang, perhatian dan sahabat’ batinku lalu menaiki tangga menuju kamarku.
Di kamar, aku mengendap-endap lalu menggeser lemari bajuku dan terdapat sebuah kotak. Aku mengambil dan membukanya isinya adalah Kalung dari Nenek buyutku yang meninggal saat aku berumur 6 tahun. Saat itu, aku senang bermain dengan nenek buyutku ketimbang dengan nenekku. Kalian pengen tahu kenapa aku lebih senang dengan nenek buyutku ketimbang nenekku? Sebab, aku merasa terinspirasi oleh nenek buyutku. Ia sering menyanyikanku lagu tidur saat ku kecil, membacakan cerita, merajut baju untukku dan terakhir yang paling kusukai adalah ia sangat lembut dan sangat lebih perhatian dari pada Mamaku. Aku jadi menangis sambil memegang kalung nenek buyutku itu. Saat ia terbaring lemah di rumah sakit, ia memegang tanganku dan memberiku kalung yang sering ia pakai dan tak pernah dilepas sekalipun. Tapi, kali ini ia rela melepasnya untukku. Saat itu aku menangis sambil memeluknya, ia membalas pelukanku dengan hangat sekali.
Aku memasang kalung dari nenek buyutku dan aku merasa seperti mendapat sihir dari nenek buyutku. Aku melihat ke kanan kulihat ada nenek buyutku sedang duduk sambil memandang ke arahku “jangan menyerah Cucuku. Kau pasti bisa melawan yang berat atau pun ringan. Nenek pasti ada untukmu. Usaplah kalung itu dan aku ada di sampingmu. Cucu kesayanganku” tak lama, nenek buyutku pergi dan menghilang dari pandanganku. Aku melepas kalung nenek buyutku dan kutaruh kalung tersebut, kuusap air mataku dan kugeser lagi lemari bajuku agar tak terlihat Papaku, Mama dan Kelsey. Mereka tak senang jika aku bersama nenek buyutku entah kenapa. My Lovely mom grandma i will see you.
Cerpen Karangan: Hanania Andini Falihah
Secret Necklace
4/
5
Oleh
Unknown