Buka Hingga Pejam

Baca Juga :
    Judul Cerpen Buka Hingga Pejam

    Pada hari awal mula dimulainya hitungan hari dalam satu minggu saya bangun pagi dan terlihat matahari belum kleuar dari persembunyiannya. Tepat pukul 05.00 alarm handphoneku berbunyi pertanda saya harus membuka mata dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Dingin terasa saat air bersentuhan dengan badan dan tidak lupa pula saya wudhu dan melaksanakan sholat shubuh. Setelah itu saya berdiri di depan kaca bagai seorang model majalah yang akan melakukan pemotretan, merapikan rambut serta memakai parfum yang wanginya melebihi wangi bunga satu taman.

    Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 dan itu berarti waktunya untuk melaksanakan kewajiban demi mendapatkan rupiah. Di tempat ini saya bekerja. Di sebuah instansi pendidikan atau tepatnya dimana ada kegiatan guru yang mengajarkan pelajaran kepada para muridnya. Tapi saya bukanlah seorang guru, melainkan hanya seorang yang bekerja pada bagian tata usaha yang mengelola laboratorium IPA. Praktikum pada hari ini cukup padat dan banyak. Untuk itu perlu tenaga lebih dan sarapan yang banyak. Satu piring nasi goreng yang saya dapatkan dari kantin sekolah dengan menukarkan rupiah yang saya miliki. Saya bekerja dengan giat dan rajin. Seperti itulah seharusnya seseorang ketika melaksanakan pekerjaannya.

    Saya hanya berharap semua yang saya lakukan mendapatkan berkah dari yang kuasa. Karena saya memiliki tanggung jawab kepada keluarga saya dan ilmu saya yang akan saya mulai pada sore setelah pulang kerja nanti. Saya adalah seorang anak pertama dari keluarga biasa yang berada jauh dari tempat saya bekerja saat ini. Sekian lama saya bekerja dan akhirnya saya mempunyai keinginan untuk melanjutkan belajar saya ke jenjang yang lebih tinggi. Dan pada tahun ini baru impian saya dapat terpenuhi. Usia saya mungkin bisa dikatakan telat untuk melanjutkan pendidikan, tetapi bukanlah ilmu tidak mengenal usia. Karena hal itulah saya harus giat dan rajin dalam melaksanakan pekerjaan saya.

    Tidak terasa waktu berjalan dan sore pun akhirnya datang. Pukul 16.00 saya selesai melaksanakan tugas dan kewajiban saya sebagai pekerja. Kembali ke sebuah kamar yang masih dalam lingkungan sekolah. Dimana tempat itu adalah tempat saya melakukan kegiatan sehari-hari setelah bekerja. Karena rumah orangtua saya sangat jauh dari tempat saya bekerja maka di tempat itulah saya menginap. Mandi dan merapikan diri kembali dengan tujuan yang berbeda. Untuk sore ini saya akan memulai tugas baru saya sebagai seorang yang sering orang lain sebut sebagai mahasiswa.

    Saya berangkat dengan penuh semangat dan harapan yang tinggi semoga ilmu yang akan saya tempuh bermanfaat bagi saya dan lingkungan saya. Pukul 17.00 saya memulai aktivitas saya sebagai seorang mahasiswa. Kegiatan yang biasa saya lihat di tempat bekerja kini saya merasakannya. Hanya saja lebih berbeda karena status saya sebagai mahasiswa.

    Pukul 21.00 saya selesai menuntut ilmu dan kembali menuju tempat istirahat yang berada pada lingkungan sekolah. Memakai baju yang lebih santai dan kembali ke tempat bekerja. Bukan untuk bekerja melainkan melaksanakan tugas tambahan sebagai ganti saya menginap di tempat saya bekerja. Membersihkan dan merapikan kantor. Setelah selesai badan terasa lelah dan tidak kuat untuk memejamkan mata yang sudah sedikit memerah. dan kemudian saya pun merebahkan badan dan menuju mimpi.

    Begitulah kegiatan saya dalam sehari dari membuka mata hingga memejamkan mata. Dari seorang pekerja laboratorium instansi pendidikan, berubah menjadi mahasiswa dan menjadi office boy pada malam harinya. Semoga lelahku ini menjadi berkah dan bermanfaat.

    Cerpen Karangan: Ikhsan Wardana
    Facebook: New Daplun Bangsawan

    Artikel Terkait

    Buka Hingga Pejam
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email