Judul Cerpen Baby Sister Pembunuh
“Eh denger denger katanya ada baby sister pembunuh lho!” gosip gosip baru terdengar di telinga Clara. “Iya, ia sempat lepas dari tahanan dan sekarang sedang dalam kasus pencarian” Hah? Mana ada baby sister pembunuh? Yang benar saja!, pikir Clara.
Perkenalkan, namaku Clara Martianta Gladisa dan akrab disapa Clara. Aku berumur 13 tahun dan sudah menginjak bangku SMP kelas 2. Sifatku jutek, dingin dan cuek. ‘Gosip’ adalah sesuatu yang tak kusukai, apalagi menggosip.
Malam harinya, Clara sempat mendengar pembicaraan orangtuanya. Sedengarnya, orangtua Clara akan memberikan dan mencarikan baby sister untuk kedua adik Clara yang masih kecil. Namanya Cesa dan Ciko.
Keesokan harinya ketika Clara pulang sekolah, ia seperti melihat orang baru di rumahnya. “siapa sih?” gumam Clara. “Clara sayang, ini mbak Tatik, baby sisternya Cesa sama Ciko” kata mama sambil senyum. “Ohhh ya” Clara pun masuk kamar tanpa peduli.
Di kamarnya, ia bersantai di ranjang lalu membuka HP nya dan mengechat Haris, sahabatnya.
Aku: Eh, ciri ciri baby sister pembunuh itu kayak mana sih?
Haris: ealahhh tumben nanyain??
Aku: ih, gak papa, penasaran aja
Haris: tingginya sekamu, agak tinggi 1 cm lagi, kurus, sawo matang, rambutnya sebahu
Aku: thanks!!!
Clara pun keluar kamar dan tiduran di sofa ruang tamu sambil membaca novel. Ia melihat mbak Tatik sedang menyuapi Cesa. Sedangkan, Ciko main. “kok sama dengan ciri ciri yang Haris kasih?” Clara mulai curiga.
Hari hari pun berlalu. Tak ada yang aneh dengan mbak Tatik. Tapi, pada suatu hari…
Malam menunjukan pukul 10.45. Dan, orangtua Clara belum juga pulang karena masih ada rapat di kantor mereka dan masih mengurus pekerjaan. Cessa dan Ciko belum tidur. Cessa bermain boneka, sedangkan Ciko bermain mobil mobilan. Clara sendiri bermain HP di kamarnya. Saat itu, hujan juga turun dengan lebat dan kilat menyambar nyambar. Membuat suasana semakin mencengkam.
Tiba tiba “AHHHHH!!!” terdengar suara jeritan dari luar kamar Clara. Clara pun kaget dan deg degan. Lalu, Clara keluar kamar mengendap endap. Dari belakang dinding, ia melihat kedua adiknya sudah terbaring dengan bersimbah darah dan pisau menancap di lehernya. “mbak tatikk!!!” Clara pun ketakutan dan segera keluar melewati pintu belakang.
Dalam hujan, Clara berlari lari mencari pertolongan. Mbak Tatik mengejar dari belakang sambil membawa sebilah pisau dapur yang sangat lancip dan tajam. Clara semakin panik tanpa memperhatikan jalan.
Tiba tiba… “TINNNN TINNNN TINNNNNNN!!!!!! BRAKKK!!!” sebuah truk menabrak tubuh kecil Clara. Clara terjatuh dan terlindas truk itu.
Tamat
Cerpen Karangan: Yacinta Artha Prasanti
Blog / Facebook: Santi Artha
“Eh denger denger katanya ada baby sister pembunuh lho!” gosip gosip baru terdengar di telinga Clara. “Iya, ia sempat lepas dari tahanan dan sekarang sedang dalam kasus pencarian” Hah? Mana ada baby sister pembunuh? Yang benar saja!, pikir Clara.
Perkenalkan, namaku Clara Martianta Gladisa dan akrab disapa Clara. Aku berumur 13 tahun dan sudah menginjak bangku SMP kelas 2. Sifatku jutek, dingin dan cuek. ‘Gosip’ adalah sesuatu yang tak kusukai, apalagi menggosip.
Malam harinya, Clara sempat mendengar pembicaraan orangtuanya. Sedengarnya, orangtua Clara akan memberikan dan mencarikan baby sister untuk kedua adik Clara yang masih kecil. Namanya Cesa dan Ciko.
Keesokan harinya ketika Clara pulang sekolah, ia seperti melihat orang baru di rumahnya. “siapa sih?” gumam Clara. “Clara sayang, ini mbak Tatik, baby sisternya Cesa sama Ciko” kata mama sambil senyum. “Ohhh ya” Clara pun masuk kamar tanpa peduli.
Di kamarnya, ia bersantai di ranjang lalu membuka HP nya dan mengechat Haris, sahabatnya.
Aku: Eh, ciri ciri baby sister pembunuh itu kayak mana sih?
Haris: ealahhh tumben nanyain??
Aku: ih, gak papa, penasaran aja
Haris: tingginya sekamu, agak tinggi 1 cm lagi, kurus, sawo matang, rambutnya sebahu
Aku: thanks!!!
Clara pun keluar kamar dan tiduran di sofa ruang tamu sambil membaca novel. Ia melihat mbak Tatik sedang menyuapi Cesa. Sedangkan, Ciko main. “kok sama dengan ciri ciri yang Haris kasih?” Clara mulai curiga.
Hari hari pun berlalu. Tak ada yang aneh dengan mbak Tatik. Tapi, pada suatu hari…
Malam menunjukan pukul 10.45. Dan, orangtua Clara belum juga pulang karena masih ada rapat di kantor mereka dan masih mengurus pekerjaan. Cessa dan Ciko belum tidur. Cessa bermain boneka, sedangkan Ciko bermain mobil mobilan. Clara sendiri bermain HP di kamarnya. Saat itu, hujan juga turun dengan lebat dan kilat menyambar nyambar. Membuat suasana semakin mencengkam.
Tiba tiba “AHHHHH!!!” terdengar suara jeritan dari luar kamar Clara. Clara pun kaget dan deg degan. Lalu, Clara keluar kamar mengendap endap. Dari belakang dinding, ia melihat kedua adiknya sudah terbaring dengan bersimbah darah dan pisau menancap di lehernya. “mbak tatikk!!!” Clara pun ketakutan dan segera keluar melewati pintu belakang.
Dalam hujan, Clara berlari lari mencari pertolongan. Mbak Tatik mengejar dari belakang sambil membawa sebilah pisau dapur yang sangat lancip dan tajam. Clara semakin panik tanpa memperhatikan jalan.
Tiba tiba… “TINNNN TINNNN TINNNNNNN!!!!!! BRAKKK!!!” sebuah truk menabrak tubuh kecil Clara. Clara terjatuh dan terlindas truk itu.
Tamat
Cerpen Karangan: Yacinta Artha Prasanti
Blog / Facebook: Santi Artha
Baby Sister Pembunuh
4/
5
Oleh
Unknown