Kembalinya Senyum Yang Hilang (Part 1)

Baca Juga :
    Judul Cerpen Kembalinya Senyum Yang Hilang (Part 1)

    Hari Pertama Memasuki SMA 20
    Hari senin, Pukul 06:30. adalah Hari pertama seorang Zahra Agnesia menginjakkan kakinya di SMA 20 Jakarta, sekolah yang memang sudah menjadi tujuan Seorang Zahra agnesia yang Juga biasa dipanggil Ara. Dengan menggunakan seragam biru Putih memang ia masih harus menggunakan seragam biru putih selama 3 hari kedepan.

    Ara Pun mulai Turun dari Mobil yang Dikendarai kakaknya Lalu ia melambaikan Tangan kepada kakaknya sambil memberikan senyuman manisnyaa. sejak orangtua Ara Tinggal Di Singapore memang ia hanya tinggal berdua bersama kakaknya yang bernama Erza Gunawan, kakak yang sangat disayanginya walapun terkadang membuatnya kesal, Orangtua Ara Mempunyai bisnis Properti Di Siangpore yang tidak bisa ditinggal, sehingga membuat mereka harus meninggalkan Ara dan Erza berdua di Indonesia Bersama Pak Yadi Tukang Kebun Keluarga Mereka Yang Sudah Bekerja Sejak Ara Masih Bayi serta Mpok Surti Pembantu Yang Merawat Ara dan Erza.

    Dengan langkah Ragu-Ragu ia Mulai memasuki Gerbang SMA 20 Yang Berwana Putih Yang Bertuliskan “Selamat Datang Untuk Siswa-Siswi Baru SMA 20” Lalu Ia Memberikan senyum kepada Satpam Yang Menyambutnya, Satpam itu Bernama Pak mulyadi. Setibanya ia di halaman Sekolah ia berusaha mencari wajah-wajah yang dikenalnya, Setelah Mencari-Mencari akhirnya ia Menemukan wajah yang tak asing buat dirinya yaitu “Elvira Feby Yuniar.” Yaitu Teman SMPnya dan juga sahabatnya Kecilnya, Mereka Berdua Memang Berencana Masuk SMA yang Sama. Dengan cepat ara menghampiri feby yang sedang sibuk membaca novelnya, mucul ide usil Ara untuk mengejutkan sahabatnya itu, “Dooorrrr.” Ara datang dan langsung mengejutkan feby yang sedang asyik membaca novelnya, Feby yang dapat serangan tiba-tiba hanya bisa terkejut. “lu bisa gak sih? Dateng-Dateng gak usah ngagetin gituh.” omel feby yang sedikit kesal, “hahaha maaf-maaf abis serius banget baca bukunya.” Jawab ara, sambil tersenyum. “Gue kira yang dateng valak makanya gue kaget eh ternyata lu Ra.” Balas Feby. “Yehh enak aja valak, orang cantik gini juga.” jawab ara, dengan wajah narsisnya. “ih narsis bener lu Ra, Eh udah disuruh baris tuh sama kakak osisnya Yuk ah.” ucap feby, sambil beranjak dari tempat dukuknya dan berjalan menuju barisan, Diikuti Ara yang Berjalan Di sampingnya.

    Setelah Semua siswa-siswi baru SMA 20 sudah berkumpul di lapangan, baru lah seorang ilfa nurahma ketua osis SMA20 berbicara. “Perkenalkan Nama saya ilfa nurahma biasa dipanggil ilfa saya dari kelas X1-IPA 1, kebetulan saya ketua osis di sini, Saya akan memberitahukan barang-barang apa saja yang harus kalian bawa untuk Program MOS. Yang aka diadakan mulai besok.” Ara nampak bergegas mengeluarkan Buku dan Pulpennya, “Yang Harus kalian bawa besok itu adalah Mie instan dua bungkus, Gula Pasir 1 kg, minyak Goreng 1 Liter, kecap dan saus, dan Satu Lagi kalian harus berdandan seperti tentara sebisa mungkin harus mirip! dan jangan lupa juga menggunakan Aksesoris Yang Berbentuk tumbuh-tumbuhan” Ucap ilfa, Sambil menatap sekililingnya memperhatikan satu persatu Murid-murid tersebut. Sedangkan anggota osis yang lain sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing, namun ada salah satu anggota osis yang dari tadi hanya sibuk dengan bacaannya Saja, disaat semua anggota osis sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing. Orang itu bernama cakka anak Kelas X1-IPA1 Yang memiliki Perawakan mata yang tajam, alis mata tebal, model rambut Rapih dengan Poni disisir Ke samping, Hidung Mancung, Memiliki postur tubuh atletis. Yang Sukses menarik Semua perhatian murid-murid cewek di SMA 20 bahkan banyak juga Guru wanita yang sering cari-cari perhatian kepada cakka, tetapi cakka terkenal dingin Dengan wanita Karena Cakka Berpendapat Cewek itu Ribet, cerewet, selalu mau menang Sendiri, Dan suka Ngatur-ngatur. Cakka memiliki sahabat yang tak kalah gantengnya dengan dirinya, mereka bernama Rey dan Febri Mereka Bertiga Bersahabat Dari SMP hingga Sekarang.

    Selesai Pengumuman tentang apa-apa saja yang harus dibawa untuk Program MOS besok, Semua Murid-Murid dipersilahkan masuk ke kelas yang sudah ditetapkan. Ara dan feby mendapatkan kelas X-IPA 2, mereka memasukinya lalu mencari tempat duduk, dan mereka berdua memilih tempat duduk Paling depan dibagian Tengah kelas. “Menurut lu gimana Ra tentang sekolah ini?, dan kakak yang bernama cakka yang gantengnya enggak karuan tadi.” Tanya Feby, sembari mengingat cakka yang mampu membuatnya klepek-klepek. Sebenarnya bukan hanya feby yang klepek-klepek dengan sosok cakka semua Penghuni cewek SMA 20 memang sangat mengagumi sosok cakka mulai dari anak kelas 1, 2, 3 sampai beberapa guru wanita. Namun cakka menanggapi itu semua dengan dingin, menganggap mereka semua hanya Pengganggunya saja.
    Ara menjawab Pertanyaan feby sambil mengeluarkan buku dan pulpennya. “Menurut gua bagus, tempatnya luas apalagi taman belakangnya gua suka banyak pohonnya kayaknya adem deh duduk di situ, Cakka? Gua engga terlalu merhatiin, gua malah merhatiin kak ilfa, dia orangnya tegas padahal dia cewek tapi engga sungkan buat negor cowok-cowok yang gak nyatet barang-barang yang harus dibawa buat besok.”

    Gak lama kemudian seorang guru Memasuki kelas X-IPA 2 yaitu kelas ara dan feby, Dengan menggunakan kopyah di kepalanya dan juga kaca mata umurnya berkisaran 40th keatas dia memasuki kelas dan duduk di bangku guru, Tak lama kemudian ia Berbicara. “Perkenalkan Nama Saya Andre Suhendri saya mengajar mata pelajaran Pkn, kemungkinan nanti saya akan menjadi wali kelas kalian, Ada yang ingin Bertanya.” Tito tiba-tiba mengangkat tangan, “Saya Pak! Bapak Galak Gak?.” Tito bertanya dengan sangat Percaya diri, sehingga membuat beberapa murid tertawa termasuk ara dan feby, sedangkan pak andre hanya bisa menarik nafas menahan emosi, memang beberapa murid banyak yang bertanya tidak masuk akal kepadanya seperti “Bapak udah punya pacar belum.” “Bapak beli kopyah nya di mana?.” Pak andre tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, karena mungkin ini hari pertama mereka menjadi murid SMA 20 Pak andre masih memaafkan mereka.

    Tidak Banyak Pelajaraan yang Diajarkan di hari Pertama Sekolah Melainkan hanya Perkenalan-Perkenalan Lingkungan Sekolah Agar mudah Beradaptasi, Ara Dan feby Pun mulai Berjalan Meninggalkan sekolah, Disaat Mereka Berjalan Meninggalkan Kelas menuju Gerbang Banyak Murid-Murid cowok yang Menggodanya dengan berbagai cara, ada yang Pura-Pura Menanyakan Ruang kepala sekolah Tetapi ujung-ujungnya murid cowok itu menanyakan Nomer Telephone Ara, ada yang menggoda mereka dengan memanggil mereka dengan sayang dan banyak lagi. Memang Ara dan Feby bagaikan bidadari Yang Turun dari surga Lalu menyamar menjadi anak Sekolah, bagai mana tidak. Seorang Zahra Agnesia atau yang Sering Dipanggil Ara dianugerahi fisik yang bisa dibilang sempurna, Ia Memiliki bola mata yang indah, Alis Yang tebal meski Tanpa Pensil alis, bulu mata yang lentik serta hidung yang dibilang mancung tidak Pesek juga tidak dan memiliki kulit putih bersih, Rambut Panjang Yang ia biarkan tergurai, Yang paling membuat cowok bisa tergila-gila saat melihat ara adalah senyum manisnya yang bisa membius siapa saja yang melihatnya. Sedangkan Feby Memiliki mata yang sipit lalu juga dihiasi alis mata yang tebal serta bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, mempunyai Panjang Rambut Sebahu, kulit berwarna Kuning langsat “Gua Duluan Ya Ra, Bisnya Udah Dateng Tuh!.” Ucap Feby. “Iya Hati-Hati Feb” balas Ara.

    Tak Lama Kemudian Mobil Avanza berwarna hitam berhenti di hadapan Ara. “Lama Banget sih kak!” Ava. “Biasa Macet, Ayo cepet naik” kata Kak erza. Didalam Mobil kak Erza Membuka Pembicaraan Dengan Bertanya, “Gimana Hari Pertama Sekolahnya, Ada yang ngusilin kamu Gak?.” Ara menjawab, “Gak Gimana-Gimana kak Lagian juga Tadi Cuma Perkenalan Lingkungan Sekolah Doang Sama Barang-Barang apa Saja yang harus dibawa buat besok MOS, yang ngusilin sih Gak ada kak, Cuma yang Godain kayak Manggil-Manggil Sayang Gitu banyak kak, Tapi Gapapa kok kak” Mendengar jawaban Terakhir Adiknya Itu Erza Merasa Sedikit Kesal, “Siapa yang manggil kamu dengan Panggilan Sayang Seenaknya kayak Gitu? biar kakak besok Samperin!.” Memang Sebagai kakak erza Merasa harus melindungi adiknya yang manis ini dari playboy-playboy yang siap memangsa adiknya kapan saja, “Eh engga usah kak Gak papa kok, yang penting kan enggak sampe nyentuh Ara.”
    “Kalo Salah Satu Dari mereka ada yang berani nyentuh Kamu bilang sama kakak biar kaka jadiin lumpuh satu-satu.” Ucap kak erza.
    “Uh ternyata kakak gua galak juga anak orang mau dibikin lumpuh satu-satu cuma gara-gara nyolek Adiknya haha, Tapi Kalo sama kecoa Takutnya Minta ampun Sampe bisa lari Ngibritt hahahaha dasar kakak aneh” batin Ara.

    “Oh iya kak nanti sore anterin aku ke Mall iya kak Aku mau beli baju Seragam Putih abu-abu sekalian mau beli Keperluan Buat MOS.” Jawab Ara Sambil kembali mengeluarkan buku Catatan Barang-Barang Yang harus Ia beli untuk MOS, “Yah! Nanti Sore kakak ada Futsal sama anak-anak kampus, maaf kakak Gak bisa nganterin sama Pak Yadi aja ya.” Balas kak erza Sambil mulai memperlambat Laju Mobilnya Karena Sudah Sampai Di rumah. “Yaah! Gak bisa Yah Ya udah deh Ara nanti naik Go-jek aja, Kalo sama Pak Yadi Nanti kan Rumah Gak ada Yang Jagain” Ara turun Dari Mobil dan Berjalan masuk ke rumahnya sedangkan Kak Erza sibuk Memarkirkan Mobil Di garasi.

    Cerpen Karangan: Ahmad Sodri
    Blog / Facebook: Ahmad Sodri

    Artikel Terkait

    Kembalinya Senyum Yang Hilang (Part 1)
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email