Kebersamaan Yang Tenggelam

Baca Juga :
    Judul Cerpen Kebersamaan Yang Tenggelam

    “Terimakasih kuucapkan…” usai sudah kelompok paduan suara menyanyikan lagu dalam acara perpisahan sekolah. Kami langsung pergi ke kelas masing-masing untuk mengganti kostum yang tadi dipakai.
    Sesudahnya kami mengganti pakaian, kami kembali ke depan panggung untuk menikmati acara perpisahan tersebut.
    Lalu tak diduga angan-angan terlintas di pikiranku. Aku membayangkan Jika suatu hari tiba pembagian hasil nilai selama 1 tahun belajar di kelas ini, apakah kita tak akan bertemu kembali? Apakah kita tak akan mengenal lagi satu sama lain? Untuk menyapa saja, apakah masih ada kesadaran di daalamnya? Mungkin tidak. Semua itu terlintas di pikiranku. Namun hatiku menenangkannya dengan meyakinkan bahwa kita masih akan tetap bersama.

    1 Minggu telah kita lalui setelah acara perpisahan. Namun pembagian hasil nilai belum juga datang. 2 Minggu kita menunggu bersama. Dan akhirnya yang ditunggu pun datang. pembagian hasil nilai selama satu tahun di kelas 8.5 dibuka. Ibu Guru menyebutkan anak satu persatu dari nilai yang paling tinggi.

    “Ya anak-anak ku semua, terimakasih sudah mengikuti pelajaran selama satu tahun ini. Semoga di kelas selanjutnya kalian bisa lebih baik lagi. Kemungkinan kelas 9 nanti akan dipisah tidak seperti ini lagi.”
    Tersentak jiwaku setelah Bu guru selesai berbicara. “Apakah khayalanku akan benar terjadi? Tidaaaak!!!”
    Satu tahun kita bersama. Melewati suka duka bersama. Traveling bersama. Apakah cerita itu semua akan hilang? Aku tak bisa membayangkan jika kita tak lagi bersama, apakah kawan baru akan seasik kalian?. Namun kucoba yakinkan diri. Bu guru hanya berkata kemungkinan dan itu belum tentu terjadi.

    Liburan telah tiba. 1 minggu telah aku lewati liburan tanpa kawan 8.5. Rasa rindu ini pun melanda. Ingin sekali berjumpa dengan mereka.
    “8.5 Bukber yuk..”
    “Bukber? Kapan? Dimana?”
    “Gak tau”
    Sepintas obrolan grup di facebook ramai, namun tidak menghasilkan keputusan yang tepat. Ingin sekali Aku berjumpa. Namun Ibuku melarang Aku ikut dalam acara itu. Kesedihan pun kembali melanda hati.

    Keputusan kelas belum ada pengumuman. Namun komunikasi kami masih tetap berjalan walau hanya singkat dalam facebook. Tak ingin rasanya kenangan itu hilang begitu saja. Aku ingin tetap bersama, namun waktu mengubah segalanya…

    Cerpen Karangan: Aida Anggreani
    Facebook: Aida Anggreani

    Artikel Terkait

    Kebersamaan Yang Tenggelam
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email