Judul Cerpen Pulau Jeju
Mama dan Papa sudah janji akan mengajakku berlibur ke gunung, kami akan berkemah, senang sekali.
“Sayang, kamu sudah siapkan apa saja? besok kan kita berangkat” tanya Papa.
“Bawa baju, snack, tenda, oh iya korek api dan kayunya sudah dimasukkan ke mobil Pa!” balasku.
“Mama juga sudah siapkan bekal dan bahan masakan untuk dibawa, nanti siangnya kita makan nasi bakar dan malamnya ramyeon juga kimchi!” kata Mama.
Oh ya namaku Sojhun, umurku 11 tahun.
Keesokan harinya.
“Kring-kring-kring” bunyi telepon
“Halo, saya Hanabi, saya bicara dengan siapa?” tanya seorang di telepon itu yang ternyata bibi Hanabi.
“Ada apa dik? ada masalah?” tanya Mama.
“Iya kak! Kemarin saat Tama pulang malam tiba-tiba dia tertabrak mobil, kini ia sedang dioperasi, tolong kak datanglah!” kata Bibi menangis.
“Iya dik kami segera kesana!” balas mama khawatir.
“Shojhun, berliburnya kita tunda, soalnya paman Tama sedang sakit! kamu di rumah saja, lagipula banyak pembantu di rumah, kalau mau ajak Saja Subin kemari!” kata Mama meninggalkanku.
“Hiks, hiks” aku menangis. Aku memasuki kamarku dan mengambil kalender, padahal aku sudah merencanakan liburan ini dengan susah payah.
Keesokannya aku menerima telepon dari kakek.
“Cucuku, ayahmu bilang kau ingin sekali berlibur, nanti saja ketika Paman Tama sudah boleh ke luar rumah sakit terus kita ramai-ramai ke pulau Jeju, kau sudah lama ingin kesana kan? kita akan pergi beramai-ramai!” kata kakek.
“Benarkah, terima kasih kek!” balasku.
“Kakek tutup dulu teleponnya ya!” kata kakek.
“Asyik!” kataku.
Seminggu kemudian kami pun ke pulau Jeju, disana pemandangannya indah sekali, mau tahu indahnya? cari ya di internet!
Cerpen Karangan: Arachelly Sucipto
Mama dan Papa sudah janji akan mengajakku berlibur ke gunung, kami akan berkemah, senang sekali.
“Sayang, kamu sudah siapkan apa saja? besok kan kita berangkat” tanya Papa.
“Bawa baju, snack, tenda, oh iya korek api dan kayunya sudah dimasukkan ke mobil Pa!” balasku.
“Mama juga sudah siapkan bekal dan bahan masakan untuk dibawa, nanti siangnya kita makan nasi bakar dan malamnya ramyeon juga kimchi!” kata Mama.
Oh ya namaku Sojhun, umurku 11 tahun.
Keesokan harinya.
“Kring-kring-kring” bunyi telepon
“Halo, saya Hanabi, saya bicara dengan siapa?” tanya seorang di telepon itu yang ternyata bibi Hanabi.
“Ada apa dik? ada masalah?” tanya Mama.
“Iya kak! Kemarin saat Tama pulang malam tiba-tiba dia tertabrak mobil, kini ia sedang dioperasi, tolong kak datanglah!” kata Bibi menangis.
“Iya dik kami segera kesana!” balas mama khawatir.
“Shojhun, berliburnya kita tunda, soalnya paman Tama sedang sakit! kamu di rumah saja, lagipula banyak pembantu di rumah, kalau mau ajak Saja Subin kemari!” kata Mama meninggalkanku.
“Hiks, hiks” aku menangis. Aku memasuki kamarku dan mengambil kalender, padahal aku sudah merencanakan liburan ini dengan susah payah.
Keesokannya aku menerima telepon dari kakek.
“Cucuku, ayahmu bilang kau ingin sekali berlibur, nanti saja ketika Paman Tama sudah boleh ke luar rumah sakit terus kita ramai-ramai ke pulau Jeju, kau sudah lama ingin kesana kan? kita akan pergi beramai-ramai!” kata kakek.
“Benarkah, terima kasih kek!” balasku.
“Kakek tutup dulu teleponnya ya!” kata kakek.
“Asyik!” kataku.
Seminggu kemudian kami pun ke pulau Jeju, disana pemandangannya indah sekali, mau tahu indahnya? cari ya di internet!
Cerpen Karangan: Arachelly Sucipto
Pulau Jeju
4/
5
Oleh
Unknown