Bayang Bayang Si Introvert

Baca Juga :
    Judul Cerpen Bayang Bayang Si Introvert

    Seragam khas putih abu-abu itu begitu melekat mewarnai suasana pagi ini. Keluar masuknya kendaraan terjadi setiap pagi. Terlihat beberapa siswa maupun siswi turun dari kendaraan umum dan berjalan memasuki area sekolah.

    Pemuda yang juga berseragam itu tampak beberapa kali memandangi jam tangannya, berjalan terburu-buru, hingga… “Brukk!!” buku-buku itu berserakan di lantai akibat perbuatannya. Ia segera berjongkok, mengambil buku-buku itu, berdiri lagi dan menyerahkannya pada seseorang yang saat ini berdiri di hadapannya. Ia menatap siswi cantik berkacamata itu.
    “Sorry..” ucap pemuda yang hanya direspons senyuman manis oleh siswi tersebut yang segera berlalu dari hadapannya.
    “Siapa ya dia?” gumam sang pemuda yang terus memperhatikan setiap langkah siswi yang baru ditemuinya.

    Tangan itu terlihat tengah asyik memantulkan bola basket ke dasar lapangan. Beberapa kalipun hingga akhirnya benda berbentuk bundar itu berhasil mencetak poin. Sorakan gembira pun terjadi di antara pemain, termasuk Adam, sang pemuda itu. Namun pandangannya teralihkan pada sosok perempuan yang duduk manis membaca buku. Siswi itu. Saat Adam ingin menunjukkan pada teman-temannya, siswi tersebut telah pergi.
    “Kok enggak ada? Masa’ dia setan? Atau gue yang berhalusinasi? Ah enggak mungkin, tadi pagi aja gue tabrakan sama dia.” gumam Adam keheranan.

    Esok pagi, Adam berlarian memanggil teman perempuannya yang bernama Ena. Sekedar untuk bertanya mengenai siswi yang terus membayanginya.
    “Oh, mungkin yang lo maksud itu si Neyla. Dia murid baru, sekelas sama gue. Kenapa?”.
    “Enggak. Gue cuma beberapa kali lihat dia lagi sendirian.”.
    “Dia emang introvert, selalu menyendiri. Kerjaannya kalau enggak mbaca, ya nulis-nulis enggak jelas gitu. Tapi sekarang dia lagi enggak masuk, enggak tahu kenapa. Gue ke sana dulu ya.” Ena pergi meninggalkan Adam.

    Kendaraan itu melaju dengan kecepatan sedang. Tampak hanya beberapa yang berlalu lalang di jalan raya tersebut.

    Kring.. kring.. kring.. handphone berdering kencang. Tangan kanan mencoba meraih sang handphone dari tempatnya menetap saat ini. Malangnya, handphone itu terjatuh. Tanpa menghentikan mobilnya, tangan itu tetap mencoba mengambil handphonenya dengan sesekali mengarahkan pandangannya ke depan. Adam kesal, handphonenya susah diambil. Akhirnya, ia memandang beberapa detik, mencari letak handphone itu. Hingga mata itu terkejut tatkala kembali memandang ke depan. Mendadak kaki langsung menginjak rem. Hampir saja mobilnya menyentuh tubuh seorang gadis yang terus membayanginya. Neyla. Adam membuka pintu, menghampiri Neyla.

    “Kamu?” tanya Adam yang lagi-lagi direspons senyuman manis olehnya.
    “Kamu inget? Kita pernah ketemu di sekolah.” lanjut Adam.
    “I..ya.” kata yang pertama kali Neyla ucapkan sejak pertama kali mereka bertemu. Terjadilah perkenalan. Tampaknya, Neyla sedikit canggung sehingga ia ingin buru-buru pergi.
    “Tunggu! Kalau kamu mau, kita bisa jadi sahabat. Aku mau kok jadi sahabat kamu.” ucap Adam yang menghentikan langkah Neyla.
    ‘Lebih dari itu pun aku mau.’ lanjut Adam dalam hatinya. Lagi dan lagi Neyla hanya tersenyum. Sepertinya, ia mengiyakan ucapan dari Adam.

    Cerpen Karangan: Ria Puspita Dewi
    Facebook: Puspita Elfa

    Artikel Terkait

    Bayang Bayang Si Introvert
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email