Farisha Ventriloquist Cilik

Baca Juga :
    Judul Cerpen Farisha Ventriloquist Cilik

    “Anak-anak, setiap tahun di kelas 5, selalu diadakan pertunjukkan. Besok, hari Sabtu, kalian harus menampilkan sebuah pertunjukkan. Oh ya yang menang akan dikasih hadiah! dan pakai baju bebas! mengerti!” Jelas wali kelas 5, Bu Lish. “Bu, pertunjukkan sulap boleh?” tanya salah seorang murid kelas 5, Frita. “Boleh! mau bercerita, mau sulap, terserah,” ujar bu Lish ramah.

    Teet… Teet… Teet…
    Bel pulang berbunyi. Usai Do’a, mereka berhamburan ke luar sekolah. Farisha, berfikir sambil berjalan menuju rumah. “Ahh.. kenapa aku tak jadi Ventriloquist saja! aku kan bisa,” gumam Farisha dalam hati. Yap! Farisha bisa Ventriqoluist, Yaitu seni bicara tanpa menggerakkan mulut. Ventriloquist menggunakan suara perut.

    Sesampai di depan pintu rumahnya Farisha, “Assalamu’Alaikum, Umi!” salam Farisha seraya membuka sepatunya, lalu meletakkannya di rak sepatu. “Wa’Alaikum salam, Masuk!” ujar Umi Farisha sembari memasak.
    “Umi, besok diadakan pertunjukkan, kelas 5 wajib ikut! gimana kalau Farisha Ventriloquist,” usul Farisha. “Hmm… boleh! pakai boneka tak?” tanya Umi sembari menyicipi masakannya. “Boleh, tapi kan, Farisha nggak punya boneka keras yang mulutnya bisa bergerak,” keluh Farisha. “Hmm.. nanti kita beli, sama Abi,” ujar Umi. “Abi pulang entar lagi, kan?” ujar Farisha. “Iya, sayang…,” ujar Umi.
    “Ya udah, ganti baju, makan, habis makan kita berangkat!” perintah umi.

    Farisha menuju kamar. Farisha mengganti baju dengan Baju lengan panjang warna Merah-putih bertuliskan “PRAY IN INDONESIA”, Celana semata kaki warna hijau motif garis-garis putih, Jilbab hitam berhiaskan Pita dan Payet-payet sehingga memantulkan cahaya matahari. Ia mengambil tas ransel pergi berwarna Biru agak muda Berhiaskan pita merah muda yang lumayan besar, isinya mukena, Sajadah, Smartphonenya dan 3 buah buku KKPK, Juga memakai sepatu yang menutupi semua telapak kakinya warna pink-hijau, Ia menyandang tasnya, lalu menuju ruang makan. “Mi, makan siang apa?” tanya Farisha seraya duduk di kursi meja makan. “Sup jamur dan ayam goreng. Minumnya, jus stroberi,” ujar umi seraya mengambilkan makanan buat Farisha. Farisha makan sangat lahap.

    Usai makan dan minum, Farisha membantu umi cuci piring dan gelas. Usai cuci piring, Abi belum datang. Sembari menunggu Abi, Farisha membaca KKPK yang dibawanya tadi. Umi mengganti baju dan berdandan. Usai berdandan, Abi datang. “Far, Umi, yuk…,” teriak abi diambang pintu. Farisha dan umi masuk ke mobil Terios milik abi. Di perjalanan, Farisha Chattingan sama Kafya, Sahabatnya lewat Bbm.

    Princessha Farisha Ananta (nama asli Farisha).
    Hello Kafya, kamu besok mau buat pertunjukkan apa?

    Kafyana Shilfha Kirilia
    Hai, Far! besok aku mau Mendongeng. Kamu, Far?

    Princessha Farisha Ananta
    besok aku mau mendongeng dengan Ventriloquist, Kaf…

    Kafyana Shilfha Kirilia
    owh.. semoga besok menang! aku offline ya, Far… Bye!

    Princessha Farisha Ananta
    amiin… makasih, Kaf! aku juga Offline. Bye Kaf…!!

    Ia menaruh Smartphonenya ketas, lalu mengambil Buku KKPK dan membaca.

    “Huft!! akhirnya sampai!!” keluh Farisha.
    Mereka masuk ke dalam Toko Boneka.
    Umi dan Farisha asyik memilih boneka. Farisha sangat suka boneka dari plastik, memakai Gaun, atasannya warna biru, bawahannya warna Oranye, lengannya warna putih, memakai topi miring kecil warna hitam ada bulu warna merah, mulutnya bisa dibuka tutup. Ia ingin dongeng menolong dan merawat hewan kucing. Ia juga membeli boneka kucing lucu dari plastik. Bulunya warna putih dan imut. Usai dibayar, mereka pulang.

    Sesampai di rumah, kebetulan sudah waktu sholat Ashar, Farisha mengambil wudhu dan sholat Ashar. Usai Sholat, Farisha mandi, lalu memakai pakaian. Usai memakai pakaian, Farisha latihan. sampai Sholat maghrib.

    Pada saat pertunjukkan
    “Peserta berikutnya, Princessha Farisha Ananta!” panggil Pak Bash, selaku Mc-nya.
    Farisha naik ke panggung.
    “Assalamu’Alaikum para tamu sekalian,” salam Farisha.
    “Wa’Alaikum salam,” Koor semua tamu.
    “Saya Farisha, akan melakukan pertunjukkan mendongeng dengan seni Ventriloquis, yaitu seni bicara tanpa menggerakkan mulut. Dia menggunakan suara perut,” ucap Farisha menjelaskan. “Saya akan mulai! Bismillahir Rahmaanir Rahiim,” ujar Farisha. Farisha melakukannya tanpa hambatan. Lancar.

    “Halo kucing lucu!”
    “Meong!!”
    Ia menirukannya hampir mirip dengan suara asli. “Alhamdulillahi Rabbi’Alamin, Sampai disini dulu Mendongeng saya. Wa’salamu’alaikum,” salam Farisha. Ia lalu turun dari panggung. “Berikutnya, Kafyana Shilfha Kirilia!”. “Huft, Alhamdulillah lancar,” ujar Farisha. “Gimana, Far, lancar?” tanya Naufal, Sahabat laki-laki Farisha. “Alhamdulillah, lancar, Nau!” ujar Farisha.
    “Ya udah, aku ke kantin dulu, ya…,” pamit Farisha sambil beringsut pergi.

    Farisha membeli Teajus rasa gula batu.
    “Setengah jam lagi, pengumumam kejuaraan,” ujar Pak Bash. “Huft! lama kali!” gerutu Farisha dalam hati.

    Setengah Jam Kemudian
    “Juara 3 diraih oleh, Naufal Haryanto dengan pertunjukkan sulap kartu! juara 2, Kafyana Shilfha Kirilia dengan pertunjukkan Dongeng Fabel, dan juara 1 diraih oleh, Princessha Farisha Ananta!!!” seru Pak Subari, selaku kepsek Mi Muhammadiyah (sekolah Farisha).
    Farisha diberi Hadiah, piagam, piala, dan uang tunai 500 ribu rupiah. Sejak saat itu, Farisha sering dipanggil acara Tv. Sejak saat itu, Farisha disebut sebagai “Ventriloquis cilik seIndonesia!”

    Cerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina
    Facebook: Alya Aniza

    Artikel Terkait

    Farisha Ventriloquist Cilik
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email