Sahabat Cowok Impian Valisha

Baca Juga :
    Judul Cerpen Sahabat Cowok Impian Valisha

    “Val! jangan lupain kita, ya…!” ujar Dyfa lirih. Hari ini, tepatnya libur semesteran, Dyfa sedang berada di bandara Hang Nadim. Valisha (sahabat sejati Dyfa) dan keluarganya akan pindah ke Jakarta. “Iya, Dyf. Kalau hari libur, kan kita bisa WA (whatsapp), Bbm, teleponan, dan lainnya!” Hibur Valisha.

    Pesawat yang akan ditumpangi Valisha sudah datang. “Val! kaulah satu-satunya sahabat baikku!!” seru Dyfa seraya memeluk Valisha dengan erat. “Kamu juga, Dyf!” ujar Valisha seraya membalas pelukan Dyfa. Lalu menaiki pesawat yang dinaiki oleh Valisha, yaitu pesawat Garuda. Valisha pindah karena Neneknya hanya sendiri. Ia tinggal di rumah cicitnya.

    “Sayang, Bunda tahu kamu tak mau meninggalkan Dyfa, tapi ini demi nenek,” jelas Bunda Valisha seolah mengerti isi hati anak bungsunya ini. “Iya, dek! kakak aja sedih harus pisah dengan Kak Vyza (sahabat dekat kakaknya Valisha). Tapi, kan ini demi nenek” hibur kakaknya Valisha, Zivanya. “Ya udah, deh adik ikhlasin harus pisah dengan Dyfa…,” ujar Valisha lirih. “Nah! itu baru adek yang kakak kenal,” hibur kak Zivanya.

    Mereka sampai di rumah baru Valisha. Rumahnya yang besar, rapi, cantik dan megah. Usai merapikan barangnya, karena waktu sudah masuk sholat Ashar, Valisha segera wudhu dan melaksanakan sholat. Usai sholat, Valisha segera mandi, lalu memakai pakaian. Ia memakai pakaian lengan panjang warna Putih gambar bunga Teratai, celana legging semata kaki warna merah, dan kerudung putih polos. Usai mandi, ia hanya membaca koleksi buku KKPK-nya di kamar.

    Hari pertama masuk sekolah
    Valisha bergegas menuju kelas V-3. Kelasnya masih sepi, hanya ada dia. “Hallo! kamu anak baru, ya…,” sapa seorang anak laki-laki. Kulitnya putih dan dari wajahnya ia terlihat ramah. “Eum.. H.ai.. Iya.. Ak..ku Anak… bar..baru!” ujar Valisha terbata-bata. “Namaku Muhammad Fadzli Syaban. Sering dipanggil Fadzli! nama kamu?” Jelas anak itu yang bernama Fadzli. “Oh! namaku Valisha Ziesca Fathar, sering dipanggil Valisha!” jelas Valisha. Ia sudah tidak takut lagi. “Owh! kamu mau duduk di sampingku?” tanya Fadzli lagi. “Terserah!” ujar polos Valisha. Mereka duduk sebangku.

    “Assalamualaikum, anak-anak!” sapa wali kelas V-3, Bu Fridza. “Waalaikum salam, Bu….”. Koor semua murid. “Oya! hari ini, kita kedatangan murid baru, lho… yuk maju, perkenalkan dirimu…” Ujar Bu Fridza. “Hai semua! namaku Valisha Ziesca Fathar, aku pindahan dari sekolah Sdn 002 Nongsa, hobiku membaca Al-qur’an, membaca buku, menulis cerpen, dan memasak. Semoga kalian menerimaku dengan baik di sekolah ini,” Valisha memperkenalkan dirinya. Lalu duduk di bangkunya. “Ok! hari ini tidak belajar dulu, kalian boleh main, makan, terserah!” jelas Bu Fridza. Lalu bu Fridza segera ke luar kelas.

    “Val! ke kantin, yuk…,” ajak Fadzli. “Yuk!” sahut Valisha. “Dzli, ada makanan apa saja?” tanya Valisha. “Ada nasi goreng seafood, hamburger, sup sayur, bla.. bla.. bla…,” Fadzli menjelaskannya panjang lebar. “Mbak! saya pesan semangkuk mie ayam, segelas jus stroberi, sama 2 buah apel merah segar,” pesan Valisha pada pelayannya. “Kalau saya pesan sepiring nasi goreng seafood, segelas jus nenas, sama 1 buah pisang,” pesan Fadzli. Pelayan tersebut membuat pesanan Valisha dan Fadzli. “Anak ini, baik banget sama aku, kayak Dyfa! hmm.. apakah impianku akan terwujud? aku ingin kali Fadzli menjadi sahabatku,” gumam Valisha dalam hati seraya melamun. “Hoy! Val! Val! sadar, sadar, Val!” ujar Fadzli seraya menyadarkan Valisha. “Oh, eh!” akhirnya Valisha tersadar dari lamunannya.

    Sudah 2 bulan Valisha di sekolah barunya. Ia semakin betah. Apalagi, Valisha sama Fadzli makin dekat saja (bukan pacaran, lho…). “Euhm, Val! sepulang sekolah kamu ikut aku ketaman sekolah, ok?!” Ujar Fadzli saat waktu istirahat. “Emang kenapa, Dzli?” tanya Valisha. “Ada yang aku mau omongin sama kamu, Privasi!” jelas Fadzli. “Ouwh!! ok, deh!” ujar Valisha, lalu menyedot es tehnya sedikit demi sedikit.

    Tak terasa waktu pulang sudah tiba. Semua murid berhamburan keluar sekolah. Berbeda dengan Valisha dan Fadzli, justru mereka menuju taman sekolah. Lalu mereka duduk di salah satu bangku panjang. “Eh! kan kita selalu bersama, gimana kalau kamu jadi sahabatku?” kata Fadzli to the point. Valisha tak menyangka, impiannya juga terwujud. Yup! impian Valisha ialah memiliki sahabat Cowok. Di sekolahnya dulu, ia tak punya sahabat Cowok dan malah banyaknya sahabat atau teman cewek. “Iya! aku mau!” ujar Valisha kegirangan.

    Mereka akhirnya menjadi sahabat. Mulai dari pulang sekolah, belajar kelompok, Dan lain lain. selalu bersama. Mereka berjanji, mereka akan bersahabat sampai akhir hayat nanti. Bunda, Abi, dan kak Zivanya bangga pada Valisha karena sudah bisa mengikhlaskan Dyfa. Walaupun sudah punya sahabat, tetapi Valisha tak lupa dengan sahabatnya yang dulu, Radyfa Sefina (Dyfa).

    Cerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina
    Facebook: Alya Aniza

    Artikel Terkait

    Sahabat Cowok Impian Valisha
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email