Judul Cerpen Temanku Kekasihku
Melisa damayanti seorang gadis yang cantik dan manis, dia ibaratkan bintang yang bersinar menerangi hari-hari di setiap hidupku tapi aku hanya bisa melihatnya tanpa bisa memilikinya, sampai pada akhirnya saya bisa bertemu dengannya.
Malam itu saya ke rumah dia bersama pamannya melisa, sesampainya di sana saya dan melisa bercerita banyak tentang apa saja dan aku mengetahui ternyata dia sudah memiliki seorang pacar yang bernama robbi al-hafis, kami juga menyempatkan foto-foto bersama. Saya merasa senang sekali malam itu. Oh iya perkenalkan namaku M. ibnu ihsan aku orang yang apa adanya aku tidak ingin menjadi orang yang ganteng atau keren karena aku yakin cinta yang tulus dari hati yang tulus bukan karena fisik atau materi.
Pagi yang cerah, aku membuka facebook aku melihat fotoku dan melisa ternyata dia memasukkan foto kami. Robbi melihat foto kami dia mengira aku orang ketiga dalam hubungan mereka atau pho.
Waktu terus berjalan tiada hari tanpa mencaci, robbi terus menerus mencaciku melalui sosmed, aku tidak terlalu menanggapinya dan akhirnya robbi mengajakku tuk bertemu di suatu tempat.
Aku bertanya “untuk apa kita bertemu jika tidak ada hal yang penting.”
“Aku tidak senang lihat kau,” ucapnya.
“Oh ya.” Ucapku dengan cuek.
“Tunggu aja waktunya” ucap robbi.
Hari ini aku ingin bertemu melisa aku sengaja datang ke sekolahnya ini mengajaknya pulang bersama.
“Mel, kamu dimana? Aku di sekolahmu nih”
Aku jalan ke pintu gerbang ternyata robbi ada di situ, dia berdiri di depan gerbang dengan gayanya yang angkuh.
Aku bilang padanya “jangan cuma menang di sosmed aja kau”
Robbi hanya diam dan memandangiku yang sangat marah saat itu.
Tiba-tiba melisa datang bersama satpam, melisa sangat bingung melihat kami berantem di sekolahnya.
“Aku bungung mana yang benar dan yang salah” ucap melisa. Lalu satpam itu menasihati kami akan hal yang kami lakukan, aku menyadari perbuatanku salah dah akhirnya aku memilih berdamai bersama robbi.
Setelah terjadi keributan sama robbi aku mengajak melisa pergi ke lapangan merdeka, sesampainya di sana kami berfoto-foto bersama. aku memberanikan diri menyatakan perasaanku pada melisa karena kutau robbi dan melisa telah putus, tapi harapanku telah sirna karena dia telah janji kepada orangtuanya kalau dia tidak akan pacaran lagi, aku sangat kecewa mengetahui hal itu tapi aku dan melisa sama-sama memiliki perasaan yang sama, kami saling sayang. walaupun kami tidak bisa bersatu tapi hati kami akan selalu bersatu.
Cerpen Karangan: M. Ibnu Ihsan
Facebook: Ibnu Ihsan
Melisa damayanti seorang gadis yang cantik dan manis, dia ibaratkan bintang yang bersinar menerangi hari-hari di setiap hidupku tapi aku hanya bisa melihatnya tanpa bisa memilikinya, sampai pada akhirnya saya bisa bertemu dengannya.
Malam itu saya ke rumah dia bersama pamannya melisa, sesampainya di sana saya dan melisa bercerita banyak tentang apa saja dan aku mengetahui ternyata dia sudah memiliki seorang pacar yang bernama robbi al-hafis, kami juga menyempatkan foto-foto bersama. Saya merasa senang sekali malam itu. Oh iya perkenalkan namaku M. ibnu ihsan aku orang yang apa adanya aku tidak ingin menjadi orang yang ganteng atau keren karena aku yakin cinta yang tulus dari hati yang tulus bukan karena fisik atau materi.
Pagi yang cerah, aku membuka facebook aku melihat fotoku dan melisa ternyata dia memasukkan foto kami. Robbi melihat foto kami dia mengira aku orang ketiga dalam hubungan mereka atau pho.
Waktu terus berjalan tiada hari tanpa mencaci, robbi terus menerus mencaciku melalui sosmed, aku tidak terlalu menanggapinya dan akhirnya robbi mengajakku tuk bertemu di suatu tempat.
Aku bertanya “untuk apa kita bertemu jika tidak ada hal yang penting.”
“Aku tidak senang lihat kau,” ucapnya.
“Oh ya.” Ucapku dengan cuek.
“Tunggu aja waktunya” ucap robbi.
Hari ini aku ingin bertemu melisa aku sengaja datang ke sekolahnya ini mengajaknya pulang bersama.
“Mel, kamu dimana? Aku di sekolahmu nih”
Aku jalan ke pintu gerbang ternyata robbi ada di situ, dia berdiri di depan gerbang dengan gayanya yang angkuh.
Aku bilang padanya “jangan cuma menang di sosmed aja kau”
Robbi hanya diam dan memandangiku yang sangat marah saat itu.
Tiba-tiba melisa datang bersama satpam, melisa sangat bingung melihat kami berantem di sekolahnya.
“Aku bungung mana yang benar dan yang salah” ucap melisa. Lalu satpam itu menasihati kami akan hal yang kami lakukan, aku menyadari perbuatanku salah dah akhirnya aku memilih berdamai bersama robbi.
Setelah terjadi keributan sama robbi aku mengajak melisa pergi ke lapangan merdeka, sesampainya di sana kami berfoto-foto bersama. aku memberanikan diri menyatakan perasaanku pada melisa karena kutau robbi dan melisa telah putus, tapi harapanku telah sirna karena dia telah janji kepada orangtuanya kalau dia tidak akan pacaran lagi, aku sangat kecewa mengetahui hal itu tapi aku dan melisa sama-sama memiliki perasaan yang sama, kami saling sayang. walaupun kami tidak bisa bersatu tapi hati kami akan selalu bersatu.
Cerpen Karangan: M. Ibnu Ihsan
Facebook: Ibnu Ihsan
Temanku Kekasihku
4/
5
Oleh
Unknown