Penyesalan

Baca Juga :
    Judul Cerpen Penyesalan

    Tanpa pikir panjang aku langsung chat dia melalu bbm “kita putus”.
    Tak lama Faisal membalas “kenapa? Aku gak mau putus”.
    “Pokoknya aku mau putus”.
    “Kamu gak ngertiin, Nenek aku sakit dan aku harus nungguin dia di Rumah Sakit”.
    “Rangkai aja alesan lo seindah mungkin”.
    “Aku serius aku gak mau putus karena aku sayang sama Kamu”.
    “Seharusnya kamu ngerti, kita LDRan karena kamu sekolah di Bogor dan sekarang kamu udah pulang seharusnya temuin aku, aku kangen banget sama kamu tapi kamu malah sibuk sama hobby kamu”.
    “Aku serius nungguin Nenek dan sekarang aja aku harus ke RS lagi. Aku juga gak enak badan dari semalem gak tidur”.

    Melihat balasnya aku menitikan air mata, aku bingung harus percaya atau enggak sama Faisal. Di sisi lain aku sangat mencintainya dan sisi lain aku kesal padanya.
    Lalu aku balas chatnya “tapi seenggaknya kamu kasih kabar sama aku”.
    “Iya aku minta maaf”.

    2 hari kemudian sikapnya tetap saja tak berubah dan kali ini aku benar benar terbawa emosi “kita harus putus”.
    “Kenapa lagi si? Aku gak mau”.
    “Aku beneran capek sama kamu pokoknya aku pengen putus”.
    “Kalau aku gak mau putus gimana?”.
    “Aku pengennya putus”.
    “Bodo aku gak mau putus dari kamu”.
    “Terserah kamu pokoknya aku udah nganggap kita putus”.
    “Oke sip”.
    Seketika hati sakit melihat jawaban dia yang seperti itu, perasaanku seperti hancur tapi memang ini yang harus terjadi.

    5 bulan kemudian aku sudah bisa move on dari dia, tapi tiba tiba dia ngechat dan ngajak jalan jalan. Saat di mobil aku hanya diam karena perasaan canggung padanya, dan sepertinya perasaanku tumbuh lagi. Tapi saat aku tau dia sudah punya pacar hatiku sakit. Untuk apa dia mengajakku main kalau dia punya pacar, dan setelah itu aku trauma untuk pacaran lagi. Aku lebih baik fokus belajar karena sebentar lagi aku kelas 3 SMA, lagi pula aku dan dia berbeda, dia anak orang kaya sedangkan aku biasa saja. Tak seharusnya aku berharap lebih kepadanya.

    Cerpen Karangan: Siti Aprilia Nada Selia Putri
    Facebook: Nada April

    Artikel Terkait

    Penyesalan
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email