Judul Cerpen Kami Tidak Sehina Yang Kalian Kira
Kalian semua pasti tau apa itu cinta di SMA? Ya, tentu saja, bahkan sebagian orang telah merasakannya. Itu yang aku rasakan sekarang, berawal dari sebuah cinta di SMA yang katanya semanis brownies. Oh ya, namaku Reina kamila putri, aku bersekolah di sekolah yang cukup terkenal di jakarta ya sekitar tahun 2006.
Kisah ini aku mulai dari sebuah sekolah di SMA, cinta pertama yang aku dapatkan. Ia bernama rendi, dia begitu baik padaku, aku ingat sekali saat dia membantuku membersihkan kelas, menemaniku membaca buku, membantuku mengerjakan PR, dan hari itu, dia berkata “rei? Lo mau gak jadi pacar gua?” Semenjak saat itu kami resmi berpacaran.
Aku begitu bahagia bersamanya, dia menemaniku disaat suka maupun duka, dia selalu menemaniku berjalan jalan di taman, menghabiskan waktu senja bersamanya, membelikanku es krim, menemaniku membaca buku. Dia sosok pria yang sangat baik, aku begitu nyaman bersamanya. Sampai akhirnya dia berubah dan aku tidak tau apa alasannya.
Rendi sudah tidak menghubungiku selama dua bulan, aku selalu mengirim pesan kepadanya tapi tak ada balasan apapun, aku juga sudah meneleponnya tapi tak ada jawaban apapun, aku sangat merindukannya jadi kuputuskan menemuinya di kost tempat ia tinggal.
Sesampainya di sana, aku melihat dia sedang mabuk, aku pun menghampirinnya. “kamu ngapain sih ren?” ujarku kepadanya, “eh kamu rei” katanya dengan sedikit bingung, “kamu ngapain sih minum minum kayak gini?” kataku dengan kesal. Tiba-tiba dia menarikku ke kamar, dan melucuti seragam SMA ku, “ren kamu mau apain aku!” kataku sedikit cemas, “udah, kamu diem aja ya cantik” ujarnya dengan keadaan mabuk. Dia melakukan hal yang tidak senonoh kepadaku, dan hari itu juga aku kehilangan keperawananku.
Aku pulang dengan berlinang airmata, aku tak menyangkanya orang yang aku percaya akan menjagaku ternyata telah merenggut kehormatanku, merampas mahkotaku, aku sangat bingung apa yang harus aku lakukan, aku tidak mungkin pulang dalam keadaan begini. Jadi kuputuskan untuk tinggal bersama temanku, pasti kalian tau? Jika wanita yang sudah kehilangan keperawannya akan dianggap jelek, bahkan dikucilkan.
“jika wanita yang kehilangan keperawannya dianggap hina, lantas bagaimana dengan yang terpaksa kehilangan kehormatan? Yang bahkan mereka tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini? Dan jika memang benar, KAMI wanita yang kalian anggap hina ini telah kehilangan sebuah mahkota kebaggaan. Lantas bagaimana jika jari dan kemaluan laki-laki dirantai saja?”
“Cerita ini untuk para wanita… Yang terpaksa kehilangan keperawanannya”
Cerpen Karangan: Anggitha Dwi Rahayu
Blog / Facebook: Anggitha Dwi Rahayu
Kalian semua pasti tau apa itu cinta di SMA? Ya, tentu saja, bahkan sebagian orang telah merasakannya. Itu yang aku rasakan sekarang, berawal dari sebuah cinta di SMA yang katanya semanis brownies. Oh ya, namaku Reina kamila putri, aku bersekolah di sekolah yang cukup terkenal di jakarta ya sekitar tahun 2006.
Kisah ini aku mulai dari sebuah sekolah di SMA, cinta pertama yang aku dapatkan. Ia bernama rendi, dia begitu baik padaku, aku ingat sekali saat dia membantuku membersihkan kelas, menemaniku membaca buku, membantuku mengerjakan PR, dan hari itu, dia berkata “rei? Lo mau gak jadi pacar gua?” Semenjak saat itu kami resmi berpacaran.
Aku begitu bahagia bersamanya, dia menemaniku disaat suka maupun duka, dia selalu menemaniku berjalan jalan di taman, menghabiskan waktu senja bersamanya, membelikanku es krim, menemaniku membaca buku. Dia sosok pria yang sangat baik, aku begitu nyaman bersamanya. Sampai akhirnya dia berubah dan aku tidak tau apa alasannya.
Rendi sudah tidak menghubungiku selama dua bulan, aku selalu mengirim pesan kepadanya tapi tak ada balasan apapun, aku juga sudah meneleponnya tapi tak ada jawaban apapun, aku sangat merindukannya jadi kuputuskan menemuinya di kost tempat ia tinggal.
Sesampainya di sana, aku melihat dia sedang mabuk, aku pun menghampirinnya. “kamu ngapain sih ren?” ujarku kepadanya, “eh kamu rei” katanya dengan sedikit bingung, “kamu ngapain sih minum minum kayak gini?” kataku dengan kesal. Tiba-tiba dia menarikku ke kamar, dan melucuti seragam SMA ku, “ren kamu mau apain aku!” kataku sedikit cemas, “udah, kamu diem aja ya cantik” ujarnya dengan keadaan mabuk. Dia melakukan hal yang tidak senonoh kepadaku, dan hari itu juga aku kehilangan keperawananku.
Aku pulang dengan berlinang airmata, aku tak menyangkanya orang yang aku percaya akan menjagaku ternyata telah merenggut kehormatanku, merampas mahkotaku, aku sangat bingung apa yang harus aku lakukan, aku tidak mungkin pulang dalam keadaan begini. Jadi kuputuskan untuk tinggal bersama temanku, pasti kalian tau? Jika wanita yang sudah kehilangan keperawannya akan dianggap jelek, bahkan dikucilkan.
“jika wanita yang kehilangan keperawannya dianggap hina, lantas bagaimana dengan yang terpaksa kehilangan kehormatan? Yang bahkan mereka tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini? Dan jika memang benar, KAMI wanita yang kalian anggap hina ini telah kehilangan sebuah mahkota kebaggaan. Lantas bagaimana jika jari dan kemaluan laki-laki dirantai saja?”
“Cerita ini untuk para wanita… Yang terpaksa kehilangan keperawanannya”
Cerpen Karangan: Anggitha Dwi Rahayu
Blog / Facebook: Anggitha Dwi Rahayu
Kami Tidak Sehina Yang Kalian Kira
4/
5
Oleh
Unknown