Sekarang aku sudah kelas 6. Karena akan berpisah dengan sahabat, mengingat perpisahan dengan sahabat membuatku sedih untuk dipikirkan. Ujian nasional hampir dekat kami pun banyak ujian-ujian yang memusingkan. Namun kami tidak melupakan persahabatan yang kita lalui, seperti contoh…
Pada suatu pagi hari yang cerah…
Aku dan sahabatku saat itu sedang bergembira, karena mereka berlima tidak tahu kalau mereka memenangkan perlombaan.
Saat upacara bendera selesai…
“Anak-anak! Sebelum kalian memasuki ke kelas masing-masing, ada kakak kelas kita yang sangat kompak mengikuti sesuatu perlombaan yakni..” umum kepala sekolah, ustadzah lia.
“Perlombaaan mengarang cerita terbaik se-DIY, adalah.. Kelompok 5 sekawan persilahkan untuk ke depan!” lanjut ustadzah lia.
Kami berlima langsung terkaget dan senang, dan kami pun bisa memimpin sekolah kita menjadi sangat terkenal dan dikenal di seluruh penjuru dunia. Kami pun senang dan mengucapkan terimakasih pada seluruh siswa.
“Wah! Kami sangat kaget sekali! Terimakasih kalian telah mendukng kami!” ucap gea, mengawali.
“Iya kami berturut senang” kata riri mmenangis.
“Teruslah dukung sekolah kami, agar kelak dikenal di seluruh dunia. Kami bangga sekali..” isak amanda.
“Kami akan doakan kalian agar sukses menempuh kegiatan lainnya!” doa sheila.
Semua pun bertepuk tangan dengan gembira dan menangis.
Itulah kenang-kenangan kami masa kecil yang selalu kami ingat. Dan alhamdullillah kami berlima dipertemukan lagi saat kuliah. Kami pun masuk jurusan dengan bersama-sama dan memulai berhidup gembira dan hilangkan rasa sedih kami.
The end
Cerpen Karangan: Salma Nur Hanifah
Pada suatu pagi hari yang cerah…
Aku dan sahabatku saat itu sedang bergembira, karena mereka berlima tidak tahu kalau mereka memenangkan perlombaan.
Saat upacara bendera selesai…
“Anak-anak! Sebelum kalian memasuki ke kelas masing-masing, ada kakak kelas kita yang sangat kompak mengikuti sesuatu perlombaan yakni..” umum kepala sekolah, ustadzah lia.
“Perlombaaan mengarang cerita terbaik se-DIY, adalah.. Kelompok 5 sekawan persilahkan untuk ke depan!” lanjut ustadzah lia.
Kami berlima langsung terkaget dan senang, dan kami pun bisa memimpin sekolah kita menjadi sangat terkenal dan dikenal di seluruh penjuru dunia. Kami pun senang dan mengucapkan terimakasih pada seluruh siswa.
“Wah! Kami sangat kaget sekali! Terimakasih kalian telah mendukng kami!” ucap gea, mengawali.
“Iya kami berturut senang” kata riri mmenangis.
“Teruslah dukung sekolah kami, agar kelak dikenal di seluruh dunia. Kami bangga sekali..” isak amanda.
“Kami akan doakan kalian agar sukses menempuh kegiatan lainnya!” doa sheila.
Semua pun bertepuk tangan dengan gembira dan menangis.
Itulah kenang-kenangan kami masa kecil yang selalu kami ingat. Dan alhamdullillah kami berlima dipertemukan lagi saat kuliah. Kami pun masuk jurusan dengan bersama-sama dan memulai berhidup gembira dan hilangkan rasa sedih kami.
The end
Cerpen Karangan: Salma Nur Hanifah
Persahabatan Kenang Kenangan
4/
5
Oleh
Unknown