Judul Cerpen Because Cinta
Matahari seakan terbenam dan terbit menemani keseharian freya yang terkadang baik dan terkadang tidak. Bersama seorang lelaki yang biasa dipanggil dengan sebutan “papa” olehnya dan rumah mewah yang tak sepenuhnya membawa kebahagiaan.
Suara bel terdengar
Papa freya melangkah menuju pintu lalu membukanya perlahan.
“Pagi om” sapa sesesorang
“Ohh.. pasha, silahkan masuk, mungkin freya masih ganti baju”
Pasha.. dia adalah kekasih freya, seseorang yang sangat dibanggakan oleh papanya. Berharap bisa menjaga anak semata wayangnya itu. Belum lama mereka berbincang, freya sudah menghampiri mereka dengan menggunakan peralatan sekolah lengkap.
“Pa, freya berangkat sekolah dulu ya” pamitnya
“Iya, hati hati”
Keseharian mereka yang mereka buat seindah mungkin, hanya untuk melihat sebuah senyum dalam diri mereka masing masing. Bangun pagi, sekolah, tidur, pagi lagi dan terus berputar seperti itu.
Hari yang ditunggunya telah tiba.
Sahabatnya, afra, dari negeri paman sam, Amerika akan tiba. Afra merupakan sahabatnya sejak kecil, ia sekolah di luar negeri karena mendapat beasiswa yang bisa ditempuh hanya dalam jangka dua tahun.
“Sha… hari ini kamu anterin aku ke bandara ya” pinta freya
“Ngapain?”
“Sahabatku, afra, dia pulang, dan aku sudah berjanji untuk menjemputnya”
Pasha tersenyum simpul, ia akan melakukan apapun untuk freya
“Asal kamu tau frey, aku sayang banget sama kamu” batin pasha.
Akhirnya mereka sampai di bandara, freya terlihat sangat bahagia ketika melihat afra kembali dan mereka berencana untuk menghabiskan waktu di akhir pekan nanti. Setiap hari afra hanya bisa bermain gadget untuk mengisi waktu sebelum akhir pekan, sedangkan freya dan pasha masih harus sekolah.
Akhir pekan pun tiba. Mereka hanya sekedar berjalan jalan di taman sambil memakan cemilan yang sangat pedas dan tak lupa sedikit canda tawa. Namun seketika badan freya terasa lemas dan ia jatuh pingsan. Dengan sigap afra dan pasha membawanya ke rumah sakit.
“Dok, apa yang terjadi dengan freya?” tanya pasha
“Hmm.. apakah kalian keluarganya?”
“Saya papanya” ungkap papa freya
“Mari bapak ikut ke ruangan saya”
Papa freya mengikuti langkah dokter menuju ruangannya.
“Silahkan duduk pak”
“Jadi begini pak, freya tadi terlalu banyak mengonsumsi makanan yang pedas, dia memiliki asam lambung, jadi tolong bantu dia untuk menghindari makanan yang asam, asin dan pedas.”
Hampir satu minggu freya dirawat di rumah sakit, memang keadaanya sudah mulai membaik namun papanya sangat mengkhawatirkannya. Pasha sendiri tidak pernah menjenguknya 3 hari belakangan ini.
“Aku kangen kamu sha” ucap freya
Sementara di waktu yang sama. Pasha sedang berjalan jalan dengan afra, sahabat kekasihnya sendiri, hingga ia sampai ke sebuah tempat yang membuatnya ingat kepada freya.
“Aku sendiri tidak tau frey kenapa aku melakukan hal ini, aku minta maaf” batinnya.
Waktu freya kembali ke rumah Pasha sudah menunggunya di sana, ia lebih memilih menunggu ketimbang ikut mengantarkan freya pulang.
“Frey” ucap pasha dengan halus
“Ya sudah, papa rapikan tempat tidurmu dulu ya” pamit papa
“Aku minta maaf, aku gak punya rasa yang kaya dulu lagi ke kamu” ucapnya sambil memegang kedua tangan freya.
Tiba tiba afra menghampiri mereka
“Karena Afra?”
Pasha hanya bisa diam tidak menjawab
“Gila kamu ya, kamu itu sahabatku” ucap freya dan berlalu meninggalkan mereka di teras rumah freya.
Ketika itu tanpa sengaja freya menemui afra.
“Fra, aku gak tau yang ada di pikiran kamu, tapi yang jelas banyak harapan, keinginan dan cita cita aku sama pasha yang hancur gara gara kamu” ucap freya. Afra tak menjawab tapi pergi meninggalkan freya. Namun seketika pasha datang
“Lagi lagi kamu nyakitin perasaan dia frey”
“Trus apa bedanya sama kamu yang nyakitin perasaan aku?”
“Kenapa sih kamu gak pernah mikirin perasaan dia?”
“Emangnya selama ini dia pernah mikirin perasaan aku? enggak sha. Dan dia gak jauh beda sama kamu.”
Pasha termenung sejenak lalu berlari mengejar afra, meninggalkan seseorang yang segalanya baginya, dulu.
Brakkkk
Suara itu membuat pasha mengurungkan niatnya untuk mengejar afra. Ya… orang yang selama ini disayanginya dihantam sebuah truk. Pasha berlari menghampiri freya.
“Frey” ucap pasha dengan lembut
“Tolong bantu aku ngucapin kalimat syahadat sha” ucap freya dengan nafas tak beraturan.
“Ashaduallailahaillallah”
“Ashaduallailahaillallah”
“Wa ashaduannamuhammadarasulullah”
“Wa ashaduannamuhammadarasulullah” ucap freya dengan nafas yang semakin tidak beraturan hingga air mata pasha jatuh di pipi freya. Kemudian mata freya perlahan menutup.
“Freyaaaaaa” teriak pasha.
Cerpen Karangan: Rizki Dwi Lestari
Facebook: Rhizkiey
Matahari seakan terbenam dan terbit menemani keseharian freya yang terkadang baik dan terkadang tidak. Bersama seorang lelaki yang biasa dipanggil dengan sebutan “papa” olehnya dan rumah mewah yang tak sepenuhnya membawa kebahagiaan.
Suara bel terdengar
Papa freya melangkah menuju pintu lalu membukanya perlahan.
“Pagi om” sapa sesesorang
“Ohh.. pasha, silahkan masuk, mungkin freya masih ganti baju”
Pasha.. dia adalah kekasih freya, seseorang yang sangat dibanggakan oleh papanya. Berharap bisa menjaga anak semata wayangnya itu. Belum lama mereka berbincang, freya sudah menghampiri mereka dengan menggunakan peralatan sekolah lengkap.
“Pa, freya berangkat sekolah dulu ya” pamitnya
“Iya, hati hati”
Keseharian mereka yang mereka buat seindah mungkin, hanya untuk melihat sebuah senyum dalam diri mereka masing masing. Bangun pagi, sekolah, tidur, pagi lagi dan terus berputar seperti itu.
Hari yang ditunggunya telah tiba.
Sahabatnya, afra, dari negeri paman sam, Amerika akan tiba. Afra merupakan sahabatnya sejak kecil, ia sekolah di luar negeri karena mendapat beasiswa yang bisa ditempuh hanya dalam jangka dua tahun.
“Sha… hari ini kamu anterin aku ke bandara ya” pinta freya
“Ngapain?”
“Sahabatku, afra, dia pulang, dan aku sudah berjanji untuk menjemputnya”
Pasha tersenyum simpul, ia akan melakukan apapun untuk freya
“Asal kamu tau frey, aku sayang banget sama kamu” batin pasha.
Akhirnya mereka sampai di bandara, freya terlihat sangat bahagia ketika melihat afra kembali dan mereka berencana untuk menghabiskan waktu di akhir pekan nanti. Setiap hari afra hanya bisa bermain gadget untuk mengisi waktu sebelum akhir pekan, sedangkan freya dan pasha masih harus sekolah.
Akhir pekan pun tiba. Mereka hanya sekedar berjalan jalan di taman sambil memakan cemilan yang sangat pedas dan tak lupa sedikit canda tawa. Namun seketika badan freya terasa lemas dan ia jatuh pingsan. Dengan sigap afra dan pasha membawanya ke rumah sakit.
“Dok, apa yang terjadi dengan freya?” tanya pasha
“Hmm.. apakah kalian keluarganya?”
“Saya papanya” ungkap papa freya
“Mari bapak ikut ke ruangan saya”
Papa freya mengikuti langkah dokter menuju ruangannya.
“Silahkan duduk pak”
“Jadi begini pak, freya tadi terlalu banyak mengonsumsi makanan yang pedas, dia memiliki asam lambung, jadi tolong bantu dia untuk menghindari makanan yang asam, asin dan pedas.”
Hampir satu minggu freya dirawat di rumah sakit, memang keadaanya sudah mulai membaik namun papanya sangat mengkhawatirkannya. Pasha sendiri tidak pernah menjenguknya 3 hari belakangan ini.
“Aku kangen kamu sha” ucap freya
Sementara di waktu yang sama. Pasha sedang berjalan jalan dengan afra, sahabat kekasihnya sendiri, hingga ia sampai ke sebuah tempat yang membuatnya ingat kepada freya.
“Aku sendiri tidak tau frey kenapa aku melakukan hal ini, aku minta maaf” batinnya.
Waktu freya kembali ke rumah Pasha sudah menunggunya di sana, ia lebih memilih menunggu ketimbang ikut mengantarkan freya pulang.
“Frey” ucap pasha dengan halus
“Ya sudah, papa rapikan tempat tidurmu dulu ya” pamit papa
“Aku minta maaf, aku gak punya rasa yang kaya dulu lagi ke kamu” ucapnya sambil memegang kedua tangan freya.
Tiba tiba afra menghampiri mereka
“Karena Afra?”
Pasha hanya bisa diam tidak menjawab
“Gila kamu ya, kamu itu sahabatku” ucap freya dan berlalu meninggalkan mereka di teras rumah freya.
Ketika itu tanpa sengaja freya menemui afra.
“Fra, aku gak tau yang ada di pikiran kamu, tapi yang jelas banyak harapan, keinginan dan cita cita aku sama pasha yang hancur gara gara kamu” ucap freya. Afra tak menjawab tapi pergi meninggalkan freya. Namun seketika pasha datang
“Lagi lagi kamu nyakitin perasaan dia frey”
“Trus apa bedanya sama kamu yang nyakitin perasaan aku?”
“Kenapa sih kamu gak pernah mikirin perasaan dia?”
“Emangnya selama ini dia pernah mikirin perasaan aku? enggak sha. Dan dia gak jauh beda sama kamu.”
Pasha termenung sejenak lalu berlari mengejar afra, meninggalkan seseorang yang segalanya baginya, dulu.
Brakkkk
Suara itu membuat pasha mengurungkan niatnya untuk mengejar afra. Ya… orang yang selama ini disayanginya dihantam sebuah truk. Pasha berlari menghampiri freya.
“Frey” ucap pasha dengan lembut
“Tolong bantu aku ngucapin kalimat syahadat sha” ucap freya dengan nafas tak beraturan.
“Ashaduallailahaillallah”
“Ashaduallailahaillallah”
“Wa ashaduannamuhammadarasulullah”
“Wa ashaduannamuhammadarasulullah” ucap freya dengan nafas yang semakin tidak beraturan hingga air mata pasha jatuh di pipi freya. Kemudian mata freya perlahan menutup.
“Freyaaaaaa” teriak pasha.
Cerpen Karangan: Rizki Dwi Lestari
Facebook: Rhizkiey
Because Cinta
4/
5
Oleh
Unknown