Judul Cerpen Tak Ingin Terulang
Aku ingat sekali bencana yang melanda negeriku beberapa tahun lalu. Mayat-mayat berserakan dan air mata bercucuran karena kehilangan sanak saudaranya. Semua korban begitu jelas di mataku. hatiku pun tergerak Karena aku merasa bagian dari mereka maka waktu itu aku putuskan untuk menjadi relawan.
Suatu ketika aku melihat seorang anak kecil sedang menangis dan aku mencoba mendekatinya, saat aku akan mengelus-elus kepalanya namun di saat bersamaan tiba-tiba sesosok tangan juga muncul dan mencoba mengelus-elus kepala anak kecil tersebut kedua tangan itu pun saling bersentuhan.
“oh maaf” kata pria tersebut mencoba meminta maaf kepadaku.
“iya tak apa-apa” dengan senyumanku menjawab permintaan maaf pria tersebut.
“ya sudah ayo kita bantu anak ini” tuturku mengajak pria tersebut untuk membantu anak kecil itu.
Karena kejadian tersebut aku dan rama -panggilan pria tersebut- menjadi akrab dan kami juga sering melakukan kontak. Setelah beberapa lama kenal tiba-tiba rama menyatakan cinta kepadaku. Pada saat itu aku merasa kaget namun ku tak mau mempungkiri kalau aku sebenarnya juga sayang padanya. Ku tak menyangka bencana tersebut mempersatukan aku dengan rama.
Kami begitu saling menyayangi, semua kami lewati bersama baik suka maupun duka. Ku sangat ingat ketika aku berulang tahun yang ke-20 pada saat itu aku diberikan kejutan yang tak kusangka sedikitpun karena aku tak pernah memberi tahu tanggal lahirku pada siapapun termasuk rama. Entah dari mana ia bisa tau tanggal lahirku tapi itu tak penting buatku karena pada malam itu rama juga mengajakku dinner yang begitu spesial bagiku
“rama, terima kasih atas segalanya” tuturku kepada rama yang sedari tadi memndangiku.
“iya sin, ini tak sebanding rasanya dengan kebahagianku karena aku adalah orang yang paling beruntung di dunia karena telah memiliki cintamu” jawaban yang keluar dari mulut rama yang tak pernah terpikirkan olehku karena dia memang begitu cinta kepadaku.
Pada malam itu ku sangat bahagia dan malam itu ku pun berdoa pada tuhan supaya hari-hariku akan seperti ini selamanya dan juga berdoa semoga rama adalah jodohku. Begitu asik hari itu dan begitu indah malam itu hal yang tak mungkin terlupakan olehku.
Pada suatu malam aku merasa sangat gelisah entah apa yang membuatku sangat gelisah. Kulihat semua keluargaku begitu bahagia di ruang tengah ku pun mencoba menghubungi rama karena ketakutanku padanya. Ternyata rama juga tak apa apa lalu apa yang membuatku gelisah. Karena tak mau memikirkan yang aneh tentang kegelisahan aku aku pun memutuskan untuk tidur. Pada waktu itu jam menunjukan pukul 2 dini hari tiba-tiba semua orang berteriak berlarian ke luar rumah dan aku pun pada waktu itu langsung terbangun dan ikut berlarian ke luar rumah.
Keesokan harinya saat aku telah menyelesaikan jam kuliah aku pun langsung mencari rama ke tempat biasa dia nongkrong dengan teman-temannya. Namun setelah ku mencarinya ternyata dia tak ada di sana, ku mencoba menghubunginya tapi handphonenya tak aktif. Kekhawatiranku muncul saat salah satu temanku menyebutkan daerah tempat tinggal rama adalah salah satu tempat terparah terkena bencana gempa semalam.
Dengan terburu-buru aku menuju ke rumah rama. Ternyata benar apa yang disampaikan oleh temanku itu daerah tempat tinggal rama salah satu yang terparah akibat gempa semalam. Dengan rasa takut dan sedih ku mencoba mencari mencari rama di antara relawan-relawan yang membantu eksekusi korban tersebut yang kuharap dia ada di antara relawan tersebut. Di saat ku sedang mencari keberadaan rama ku melihat sekumpulan orang sedang berusaha mengeleluarkan mayat dari reruntuhan aku pun mendekati dan ikut membantu mengeluarkan mayat tersebut namun apa yang kuharapkan berubah menjadi rasa sedih dan tangis saat melihat mayat yang kucoba keluarkan tersebut adalah mayat rama kekasihku. Ku tak menyangka secapat ini dia meninggalkanku meninggalkanku dengan semua kenangan-kenangan indahnya. Dan ku tak menyangka bencana yang dahulu mempersatukanku dengannya kini harus terpisahkan oleh bencana.
Cerpen Karangan: Hidayat
Facebook: Hidayat
Aku ingat sekali bencana yang melanda negeriku beberapa tahun lalu. Mayat-mayat berserakan dan air mata bercucuran karena kehilangan sanak saudaranya. Semua korban begitu jelas di mataku. hatiku pun tergerak Karena aku merasa bagian dari mereka maka waktu itu aku putuskan untuk menjadi relawan.
Suatu ketika aku melihat seorang anak kecil sedang menangis dan aku mencoba mendekatinya, saat aku akan mengelus-elus kepalanya namun di saat bersamaan tiba-tiba sesosok tangan juga muncul dan mencoba mengelus-elus kepala anak kecil tersebut kedua tangan itu pun saling bersentuhan.
“oh maaf” kata pria tersebut mencoba meminta maaf kepadaku.
“iya tak apa-apa” dengan senyumanku menjawab permintaan maaf pria tersebut.
“ya sudah ayo kita bantu anak ini” tuturku mengajak pria tersebut untuk membantu anak kecil itu.
Karena kejadian tersebut aku dan rama -panggilan pria tersebut- menjadi akrab dan kami juga sering melakukan kontak. Setelah beberapa lama kenal tiba-tiba rama menyatakan cinta kepadaku. Pada saat itu aku merasa kaget namun ku tak mau mempungkiri kalau aku sebenarnya juga sayang padanya. Ku tak menyangka bencana tersebut mempersatukan aku dengan rama.
Kami begitu saling menyayangi, semua kami lewati bersama baik suka maupun duka. Ku sangat ingat ketika aku berulang tahun yang ke-20 pada saat itu aku diberikan kejutan yang tak kusangka sedikitpun karena aku tak pernah memberi tahu tanggal lahirku pada siapapun termasuk rama. Entah dari mana ia bisa tau tanggal lahirku tapi itu tak penting buatku karena pada malam itu rama juga mengajakku dinner yang begitu spesial bagiku
“rama, terima kasih atas segalanya” tuturku kepada rama yang sedari tadi memndangiku.
“iya sin, ini tak sebanding rasanya dengan kebahagianku karena aku adalah orang yang paling beruntung di dunia karena telah memiliki cintamu” jawaban yang keluar dari mulut rama yang tak pernah terpikirkan olehku karena dia memang begitu cinta kepadaku.
Pada malam itu ku sangat bahagia dan malam itu ku pun berdoa pada tuhan supaya hari-hariku akan seperti ini selamanya dan juga berdoa semoga rama adalah jodohku. Begitu asik hari itu dan begitu indah malam itu hal yang tak mungkin terlupakan olehku.
Pada suatu malam aku merasa sangat gelisah entah apa yang membuatku sangat gelisah. Kulihat semua keluargaku begitu bahagia di ruang tengah ku pun mencoba menghubungi rama karena ketakutanku padanya. Ternyata rama juga tak apa apa lalu apa yang membuatku gelisah. Karena tak mau memikirkan yang aneh tentang kegelisahan aku aku pun memutuskan untuk tidur. Pada waktu itu jam menunjukan pukul 2 dini hari tiba-tiba semua orang berteriak berlarian ke luar rumah dan aku pun pada waktu itu langsung terbangun dan ikut berlarian ke luar rumah.
Keesokan harinya saat aku telah menyelesaikan jam kuliah aku pun langsung mencari rama ke tempat biasa dia nongkrong dengan teman-temannya. Namun setelah ku mencarinya ternyata dia tak ada di sana, ku mencoba menghubunginya tapi handphonenya tak aktif. Kekhawatiranku muncul saat salah satu temanku menyebutkan daerah tempat tinggal rama adalah salah satu tempat terparah terkena bencana gempa semalam.
Dengan terburu-buru aku menuju ke rumah rama. Ternyata benar apa yang disampaikan oleh temanku itu daerah tempat tinggal rama salah satu yang terparah akibat gempa semalam. Dengan rasa takut dan sedih ku mencoba mencari mencari rama di antara relawan-relawan yang membantu eksekusi korban tersebut yang kuharap dia ada di antara relawan tersebut. Di saat ku sedang mencari keberadaan rama ku melihat sekumpulan orang sedang berusaha mengeleluarkan mayat dari reruntuhan aku pun mendekati dan ikut membantu mengeluarkan mayat tersebut namun apa yang kuharapkan berubah menjadi rasa sedih dan tangis saat melihat mayat yang kucoba keluarkan tersebut adalah mayat rama kekasihku. Ku tak menyangka secapat ini dia meninggalkanku meninggalkanku dengan semua kenangan-kenangan indahnya. Dan ku tak menyangka bencana yang dahulu mempersatukanku dengannya kini harus terpisahkan oleh bencana.
Cerpen Karangan: Hidayat
Facebook: Hidayat
Tak Ingin Terulang
4/
5
Oleh
Unknown