The Secret Of My Love

Baca Juga :
    Judul Cerpen The Secret Of My Love

    Cinta yang dipendam sendirian memang menyakitkan. Orang yang kita cintai, orang yang kita dambakan, orang yang kita perhatikan, orang yang kita pikirkan setiap saat pun belum tentu berbalik memikirkan kita pula. Jatuh cinta memang indah, tapi tidak untuk orang yang sedang jatuh cinta sendirian. Rasa sakit itu tak sebanding dengan apa yang kita inginkan. Butuh hati yang kuat dan tulus untuk itu. Untuk mencintai seseorang dengan cara diam. Jika aku diizinkan untuk menolak rasa ini, maka akan aku lakukan. Cinta yang dirahasiakan memang pahit. Oleh sebab itu, wanita hanya butuh kepekaanmu wahai kaum lelaki…

    “Hey! Kerjaan kok melamun melulu sih, kesambet baru tau rasa loe!” ucap Siska yang mengagetkanku.
    “Dasar pengganggu!” sahutku dengan nada emosi.
    “Serius amat sih, emang loe lagi ngelamunin apa sih?” sambungnya.
    “Ngelamunin ikan cupang.” jawabku sekenanya.
    “Elo tuh ya, ditanya serius malah jawabnya ngelantur, jangan-jangan lagi ngelamunin si Adnan. Iya kaaaan?”
    “Enggak kok, dasar sok tau!” sewotku.
    “Udah deh, ngaku aja kenapa sih?” tindasnya.
    “Enggak Siska… temanku yang baik” bantahku.
    “Enggak salah kan? Kan? Kan?”
    “Tau ah, males bicara sama orang sorot kayak elo!”
    “Cieee… cie…” ledeknya. Dan aku hanya diam tak menggubrisnya lagi.

    Sebenarnya memang benar apa yang dikatakan Siska, aku sedang bingung “Kok bisa ya, aku suka sama Adnan. Padahal dia kan jutek dan cuek” gumamku dalam hati.
    Adnan adalah teman sekelasku. Ia sebenarnya cowok yang baik plus pinter di antara temen cowokku lainnya. Tapi ada satu keburukan dia. Yaitu mubal (muka bantal). Abis kerjaanya tidur melulu. Kalo jam kosong tidur. Kalo jam istirahat tidur. Dan kalo jam pelajaran pasang muka ngantuk. Kan mubal BGT tuh orang.
    Aku dan dia tuh musuh kalo lagi musim ulangan. Kita mah suka taruhan, siapa yang nilainya paling rendah di antara aku dan dia, dialah yang harus traktir makan. Tapi saingannya sehat kok. Nilainya pun pasti gantian, kadang aku yang tinggi, kadang aku yang rendah, dan kadang pula samaan.
    Dia itu terlalu sempurna untukku. Dan mungkin aku nggak pantes buat dia.
    “Jangan terlalu berharap, nanti kalo akhirnya dia nggak cinta sama kamu gimana?” bisikku dalam hati. Memang konyol.

    “Teeet… Teeet… Teeet…!” bel tanda dimulainya jam pelajaran keempat telah berbunyi. Semua siswa berhamburan memasuki ruang kelas masing-masing.
    15 menit kemudian, tiba-tiba…
    “Pengumuman, diberitahukan kepada ketua dan sekretaris masing-masing kelas untuk segera berkumpul di aula sekolah guna membahas kegiatan Class meeting besok lusa. Terimakasih.” suara speaker sekolah menggema ke segala penjuru ruangan.

    Aku pun dengan spontan berdiri.
    “Sis, gimana nih? Gue disuruh rapat, terus Adnan dimana?” tanyaku pada Siska.
    “Mana gue tau. Sama gue aja kenapa? Hehe.”
    “Elo kan kebersihan. Masa elo sih? La ketua kelas suruh ngapain?” protesku.
    “Yaudah… Ayo kita cari Pak Ketua” Siska memberi solusi. Aku pun setuju.
    “Nah, panjang umur tuh anak. Tuh dia udah dateng.” Siska memberi tahu.
    “Nan, tadi elo denger nggak pengumuman?” tanyaku padanya.
    “Ya denger lah. Makanya itu gue kesini buat nyari elo!” jawabnya.
    “cieee…” dengan tiba-tiba Siska menyahut. Tapi aku tak menggubrisnya. Lalu aku pergi bersama Adnan menuju lantai dua sekolah kami. Aula.

    Setibanya di aula, aku dan Adnan duduk sebangku. Kalaupun bukan karena tugas mungkin itu tak akan pernah terjadi. Aku yang di sampingnya tak berani menatap wajahnya, apalagi menatap matanya. Aku tak sanggup.

    “Adnan, sesungguhnya aku telah lama mengagumimu. Bahkan aku pun mulai mencintaimu.” ungkapku dalam hati.
    Tak ada percakapan di antara kami berdua sejak satu jam yang lalu. Dan kini waktunya kembali ke kelas masing-masing. Sepertinya aku tak dianggapnya sama sekali. Atau mungkin dia benci padaku. Mungkin.
    Sangat sakit rasanya aku. Saat kau diamkan aku. Hari ini mungkin hari yang buruk untukku.



    “Nan, gimana tadi kencanya sama Alita? Sukses?” Tanya Risky padaku.
    “Kencan apaan? Orang tadi gue cuma rapat doang kok ama dia.” jawabku.
    “Elo tuh gimana sih? Ada kesempatan emas malah gak elo gunain. Dasar bego lu!” sambungnya memakiku.
    “Ah udahlah, semua akan indah pada waktunya.” jawabku.
    “Terserah elo deh, Nan. Gua bingung ama elu.” akhirnya Risky pasrah.



    “Elu kenapa sih Ta? Abis ketemu pujaan hati kok makin murung sih?” Siska bertanya padaku. Aku tak menanggapinya apalagi menjawab pertanyaannya.
    “Ta, sebaiknya elo tuh cepet-cepet ungkapin perasaan elo itu ke Adnan. Keburu nanti elo naik kelas, pasti nanti kan pada misah semua.” ucapan Siska menambah kegundahanku.
    “Udahlah Siska, gue cewek, dan gue nggak mau mulai duluan. Oke? Dan elo nggak usah ikut campur sama urusan pribadi gue. Gue tau kok apa yang terbaik buat gue.” aku menjawab dengan nada emosi.

    Lima hari kemudian…
    “Hari ini mungkin adalah hari terakhir aku ketemu Adnan.” gumamku.
    “Mungkin memang dia bukan untukku.”



    “Alita, aku mencintaimu! Setelah pembagian rapor nanti, apakah aku bisa bertemu lagi denganmu seperti hari-hari sebelumnya?” gumamku bertanya pada diriku sendiri.
    “Huuuft… !!! Entahlah.”



    Rapor selesai dibagi. Pengumuman hari libur kenaikan kelas pun telah selesai. Kini waktunya untuk pulang. Dan seorang Alita pun masih terduduk sendirian di dalam kelas, sedangkan Adnan? Dia berdiri mematung di balkon lantai dua.

    Begitulah readers, cinta tapi gengsi. Tak ada yang mau memulai. Memang saling mencintai, tapi tak ada yang berani mengungkapkan. Dan akhirnya pupus. Terganti oleh cinta yang lain, begitu seterusnya. Itulah mengapa kau sampai sekarang masih sendiri. Karena kau tak pernah mengungkapkan isi hatimu. Jangan salahkan takdir. Karena takdirmu ada di tanganmu sendiri. Apakah kau ingin sendiri atau bersamanya.

    The End

    Cerpen Karangan: Windi Setyani
    Facebook: Windhy Setyani

    Artikel Terkait

    The Secret Of My Love
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email