Permainan Jebakan

Baca Juga :
    Judul Cerpen Permainan Jebakan

    “Hey, kok diam gitu. Ayo main Kak, Aku punya permainan baru,” Aku tersenyum merayu kepada dua Kakakku yang sepertinya sedang bertengkar.
    “Ya, baiklah,” ucap Mereka bersamaan.
    “Nah, Aku membuat kartu bilangan. Sebenarnya ini hanya untuk satu orang tapi Aku gandakan menjadi tiga. Nah kan ada 11 kartu bilangan bertuliskan angka 5, 7 kartu bilangan bertuliskan angka 8, dan ada 6 kartu bilangan bertuliskan angka 7. Nah, pertanyaannya adalah buat tiga tumpukan yang wajib berisi angka 5, 7, dan 8. Dan jumlah ketiga tumpukan tersebut harus sama!”
    “Ya,” beber Kak Tabrina singkat.
    “Okay,” ucap Kak Sabrina merasa tertantang.

    Aku membagi kartu bilangan sama rata di sebuah buku kecil, semua kartu bilangan Aku susun di sana. Juga sebuah kertas untuk jawaban permainan logika buatanku. Memang sih tulisannya acak adul.

    Aku mengerjakannya dengan gesit. Begini strategiku, jika kartunya ada lima pasti ada dua tumpukan yang sama kartunya. Itu pasti, begitu pula yang lainnya. Untuk menentukan jumlahnya, sungguh sangat mudah. Tinggal dibagi jumlah tumpukannya saja, yaitu tiga. Begini, (11 x 5) + (7 x 8) + (6 x 7) = …
    55 + 56 + 42 = 111 + 42 = 153
    153 = 51
    3
    Jadi, pasti tiap tumpukan jumlahnya…. 51. Nahh, Aku corat-coret di kertas akhirnya dapat. Gak tahu deh caranya he he he.
    Begini, tolong perhatikan ya!

    Tumpukan pertama = 5 + 5 + 5 + 5 + 8 + 8 + 8 + 7 = 51
    Tumpukan kedua = 5 + 5 + 5 + 5 + 8 + 8 + 8 + 7 = 51
    Tumpukan ketiga = 5 + 5 + 5 + 8 + 7 + 7 + 7 + 7 = 51

    Tadaaa, selesai selain teori. Aku juga sudah mempraktekannya. Sedangkan Kak Sabrina dan Kak Tabrina masih bingung. Jadi, permainan yang Aku buat kali ini. Aku menang! Yeay.

    “Bagaimana Kakak-Kakak yang Aku sayang, Aku sudah selesai,”
    “Haaa,” teriak Kak Sabrina. Sedangkan Kak Tabrina menatapku dengan wajah masam.
    “Biar Saya jelaskan Kakak-Kakakku,…” Aku menceritakan semua yang Aku pikirkan dengan jelas dan logis.
    “Waah, Kamu hebat Dek,” kata Kak Sabrina kagum.
    “Yeaah,”

    Permainan selanjutnya, Aku akan menguji Kakak-Kakakku dengan pertanyaan yang sangat Aku sukai. Hahaha,
    “Kak, Aku punya pertanyaan,”
    “Apa tuh?” tanya Kak Sabrina antusias.
    “Jika tirai di alam semesta di buka, apa isinya?” tanyaku tersenyum licik.
    “Hmm surga?”
    “Atau… neraka,”
    “Atau… lubang… lubang…”
    “Atau… Apa ya?”

    “Okay, Kakak nyerah.. Apa jawabannya Adek pintar?”
    “Hanya Tuhan yang tahu Kak, bahkan Adek aja gak tahu,” Aku tertawa jahil menatap Kakak yang hampir setengah jam berpikir.
    “Hmmm, hahaha,” Kak Sabrina tertawa juga. Sedangkan lagi-lagi Kak Tabrina diam membisu.
    “Aku punya pertanyaa lagi nih Kak,”
    “Ya, ya and ya,” Ia mangut-mangut bahagia (Kak Sabrina)
    “Jika Kakak menang, apa Kakak dapat hadiah?”
    “Tidak,”
    “Jadi?” Ia mengerutkan kening.
    “Kakak dapat pahala hahaha,”
    “Hahaha,”

    “Kak Bahasa Indonesianya ‘The Kill’ tuh apa sih Kak,” kembali dengan gaya khasku. Aku tertawa jahil dan terdapat senyum licik di bibirku.
    “Hmm, membunuh?”
    “Nooooooo,”
    Brakk…
    Kakak pingsan deh… Gara-gara terlalu banyak kena jebakan Aku tuh kayanya. Kemarin sudah kena jebakan 10 kali, sekarang? Hahaha. Maaf Kakakku sayang. Untuk Kak Tabrina kok diam mulu sih? Merajuk kali karena kemarin juga hahaha…

    TAMAT

    Cerpen Karangan: Tita Larasati Tjoa
    Facebook: Tita Larasati

    Artikel Terkait

    Permainan Jebakan
    4/ 5
    Oleh

    Berlangganan

    Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email