Judul Cerpen Cerita Tak Berujung
Pada suatu malam yang sunyi. Suasana sepi senyap di bumi. Tak ada sama sekali penerangan yang diterapkan. Di hutan yang gelap, hiduplah seorang manusia. Ia kerap disapa dengan sebutan “Hiroshima” Manusia setengah laki-laki dan perempuan berketurunan Jepang. Walau begitu, yang tampak hanyalah wajah berkulit sawo matang khas Indonesia. Tak usah dihiraukan, kini Ia sedang berjalan seorang diri di hutan tersebut. Hutan yang sangat terkenal… Terkenal keangkerannya. Hiroshima terlahir sebagai manusia berjenis kelamin laki-laki yang bersifat feminin. Maka dari itu, para makhluk yang hidup di hutan angker tersebut menjulukinya sebagai ‘Manusia Setengah Jenis Kelamin’ Hohoho, tampaknya itu lucu bagi sebagian orang.
Di hutan yang megah dan angker ini, terdapat beberapa makhluk yang ramah dan begitu pula sebaliknya. Tuan ular dan nyonya panda adalah sesosok makhluk yang ramah dengan Hiroshima. Mereka sering bermain air di sungai yang terdapat di tepi hutan. Sungai Lee Min Hoo namanya. Berbeda dengan Tuan Singa dan Tuan Bayang Bayang Monster. Mereka tak bekerja sama, namun entah kebetulan atau apa. Mereka mempunyai beberapa target yang tak bisa Saya sebutkan. Oh ya, Tuan Singa dan Tuan Bayang Bayang Monster mempunyai latar belakang yang berbeda. Mereka tak pernah bertemu sama sekali, dan saling tak tahu bahwa sama-sama mempunyai target.
“Heeyy… Apa kabar Ta?” teriak Hiroshima lhe-bhay menghampiri Tuan Ular yang bernama Santan dengan gaya khasnya. Berjalan dengan anggun di malam hari.
“Mama, Aku lelah tak usah kau ganggu Aku,” ternyata, Tuan Ular sedang mengantuk berat. Sedangkan nyonya panda, tertidur pulas di sebelah Tuan Ular.
“Hmm,” Hiroshima tampak berpikir keras,
“Bolehkah sehari saja Kau tak mengangguku, besok Kau bisa kemari, Mama Cantik,”
“Huuhh, ini pilihan yang berat. Baiklah jika begitu Tata sayang,”
“Sudahlah, Aku ini laki-laki, Kau itu banci. Tak usah lhe-bhay,”
Hiroshima yang sering dipanggiil dengan sebutan Mama itu, akhirnya dengan berat hati meninggalkan Santan dan Bambu (Tuan Panda). Saat berjalan dengan kesedihan yang mendalam, Hiroshima merasakan keganjilan. Keganjilan yang menurutnya tak biasa. Hiroshima menatap timur barat selatan utara. Tak ada seseorang yang ada, ataupun makhluk. Karena, Hiroshima manusia satu-satunya yang tersisa di hutan “The Kill” yang dibaca de-kil. Tak heran mengapa hutan itu agak sedikit jorok dan angker. Namanya saja dekil atau the-kill. Sebenarnya, banyak manusia yang ada di hutan ini. Namun, semuanya tewas menggenaskan karena makhluk yang menggenaskan pula. Seperti harimau, namun Ia telah tewas juga dimakan Tuan Singa.
Terdengar teriakan kencang dari belakang. Hiroshima mempercepat langkah dan segera berlari di antara gelap dan sunyinya malam. Namun, ternyata auman yang berasal dari Tuan Singa itu tak terdengar lagi. Hiroshima berkeringat dingin. Hiroshima menghela napas kencang dan lelah. Biasanya, jam ini Hiroshima sudah tertidur nyenyak. Namun, tidak dengan akhir-akhir ini. Ada keganjilan yang ada, begitu seterusnya mungkin saja. Itu pun hanya mungkin. Kini, bukan auman Tuan Singa yang terdengar. Melainkan suara-suara aneh bernada tinggi.
Hiroshima tersesat! Ia tak tau jalan menuju rumah Santan dan Bambu. Sahabat-sahabat satu-satunya. Ia telah berlari terlalu jauh. Sebagai manusia, Hiroshima telah kehausan dan kantuk pun menyerang. Sungai Lee Min Hoo terlihat dari kejauhan. Sungai berwarna keabu-abuan. Hiroshima segera melirik arlojinya, pukul 89.87. Ahh seharusnya dari pukul 80.00 Aku sudah tidur, gumam Hiroshima dalam hati. Hiroshima berlari menuju sungai angker itu. Ia meminum seember air darah abu-abu yang sedap sekali. Hmm, yummy…
Selang berapa waktu, dengan bantuan GPS yang ada di arloji ajaib Hiroshima, Ia telah sampai menuju rumahnya. Pondok coklat tua kecil berukuran 3×4 meter. Bayangkan betapa kecilnya pondok itu. Namun, lagi-lagi keganjilan itu muncul. Terasa ada makhluk halus mendekati Hiroshima. Karena Hiroshima tak mempunyai indra ke-enam. Ia tak bisa melihat makhluk itu. Arloji menuliskan sesuatu yang tentu saja dapat dibaca oleh Hiroshima.
“Arwah Monster?” gumam Hiroshima pelan. Ya, Arwah Monster itu adalah Bayang-Bayang Monster. Ia pasti merasuki Hiroshima. Karna, setiap Arwah atau Bayang-Bayang Monster mendekati sesosok makhluk. Makhluk itu secara pasti, pasti dirasukinya. Dan ternyata benar, jiwa Hiroshima telah diambil oleh Sang Arwah Monster.
Kini, Sang Arwah Monster telah berubah menjadi Monster berelemen tulisan dan tanah. Ia bisa menyerang apapun dengan teror tulisan yang pasti berhasil. Sama dengan Hiroshima, ya itu adalah kekuatan Hiroshima yang sebenarnya.
“Ahh, tolong Aku, di mana Hiroshima. KATAKAN!” selain tulisan, kekuatan Monster sebenarnya adalah tanah atau bisa dibilang gempa. Teriakan Santan menggema di seluruh hutan. Namun, tak ada yang dapat mendengarkannya karena di hutan hanya tersisa Santan dan Bambu. Santan dan Bambu kini telah mati. Dan saatnya Monster keluar dari hutan untuk menguasai bumi.
—
Semua makhluk hidup dan makhluk mati telah hancur berkeping-keping tak tersisa di bumi. Bumi kini telah hancur, dan hanyalah Monster yang tersisa sendirian. Lalu, Monster membangun bumi ke-dua. Semua tampak sama seperti bumi pertama, lebih tepatnya hutan angker itu. Lengkap dengan para makhluk hidup dan masih indah seperti dulu. Monster yang tak senang karena para makhluk di bumi kesal, Mereka ingin melawan Monster. Oh ya, makhluk yang ada di bumi ke-dua adalah makhluk ke-dua namanya (Sesuai nama masing-masing). Sama seperti Hiroshima, karena Ia telah mati dan bangkit kembali. Namanya kini adalah Hiroshima ke-dua dan selanjutnya.
Monster menghancurkan bumi ke-dua kembali dengan kekuatan teror tulisan dan kekuatan tanahnya. Semua makhluk hidup dan makhluk mati telah hancur berkeping-keping tak tersisa di bumi ke-dua. Bumi ke-dua kini telah hancur, dan sama seperti bumi pertama hanyalah Monster yang tersisa sendirian. Lalu, Monster membangun bumi ke-tiga. Semua tampak sama seperti bumi pertama dan kedua, lebih tepatnya hutan angker itu yang bernama “The Kill” Dan semua telah lengkap dengan para makhluk hidup dan masih indah seperti dulu. Monster yang tak senang karena para makhluk di bumi kesal. Mereka ingin melawan Monster, sebab Monster telah membunuh mereka. Mereka ingin membalas dendam atas kematian mereka di bumi pertama dan bumi ke-dua. Oh ya, makhluk yang ada di bumi ke-tiga adalah makhluk ke-tiga namanya (Sesuai nama masing-masing). Sama seperti Hiroshima, karena Ia telah mati dan bangkit kembali. Namanya kini adalah Hiroshima ke-tiga dan selanjutnya.
Peristiwa Monster dan bumi telah mendapati umur ke-… Terus berjalan, sampai kini pada tahun 7896. Yahh, peristiwa itu tak akan pernah berhenti sampai kapanpun. Itulah yang dinamakan cerita tak berujung. Maaf penulis tak langsung menuliskan topik. Oh ya, target Sang Tuan Singa Dan Arwah Monster atau Bayang Bayang Monster yang kini menjadi Monster adalah… Jreng… Jreng… Jreng… Ialah, menguasai bumi dan membunuh semua makhluk hidup serta makhluk mati yang ada di bumi. Dan kini, telah terbukti. Para pembaca tahu sendiri kan? Tahu apa? Itu lhoo pemenang perlombaan. Lho? Sudahlah jangan dihiraukan. So, and the winner is… Monster… Prok prok prok :v
Tomat… Maksudnya tamat
Cerpen Karangan: Tita Larasati Tjoa
Facebook: Tita Larasati
Pada suatu malam yang sunyi. Suasana sepi senyap di bumi. Tak ada sama sekali penerangan yang diterapkan. Di hutan yang gelap, hiduplah seorang manusia. Ia kerap disapa dengan sebutan “Hiroshima” Manusia setengah laki-laki dan perempuan berketurunan Jepang. Walau begitu, yang tampak hanyalah wajah berkulit sawo matang khas Indonesia. Tak usah dihiraukan, kini Ia sedang berjalan seorang diri di hutan tersebut. Hutan yang sangat terkenal… Terkenal keangkerannya. Hiroshima terlahir sebagai manusia berjenis kelamin laki-laki yang bersifat feminin. Maka dari itu, para makhluk yang hidup di hutan angker tersebut menjulukinya sebagai ‘Manusia Setengah Jenis Kelamin’ Hohoho, tampaknya itu lucu bagi sebagian orang.
Di hutan yang megah dan angker ini, terdapat beberapa makhluk yang ramah dan begitu pula sebaliknya. Tuan ular dan nyonya panda adalah sesosok makhluk yang ramah dengan Hiroshima. Mereka sering bermain air di sungai yang terdapat di tepi hutan. Sungai Lee Min Hoo namanya. Berbeda dengan Tuan Singa dan Tuan Bayang Bayang Monster. Mereka tak bekerja sama, namun entah kebetulan atau apa. Mereka mempunyai beberapa target yang tak bisa Saya sebutkan. Oh ya, Tuan Singa dan Tuan Bayang Bayang Monster mempunyai latar belakang yang berbeda. Mereka tak pernah bertemu sama sekali, dan saling tak tahu bahwa sama-sama mempunyai target.
“Heeyy… Apa kabar Ta?” teriak Hiroshima lhe-bhay menghampiri Tuan Ular yang bernama Santan dengan gaya khasnya. Berjalan dengan anggun di malam hari.
“Mama, Aku lelah tak usah kau ganggu Aku,” ternyata, Tuan Ular sedang mengantuk berat. Sedangkan nyonya panda, tertidur pulas di sebelah Tuan Ular.
“Hmm,” Hiroshima tampak berpikir keras,
“Bolehkah sehari saja Kau tak mengangguku, besok Kau bisa kemari, Mama Cantik,”
“Huuhh, ini pilihan yang berat. Baiklah jika begitu Tata sayang,”
“Sudahlah, Aku ini laki-laki, Kau itu banci. Tak usah lhe-bhay,”
Hiroshima yang sering dipanggiil dengan sebutan Mama itu, akhirnya dengan berat hati meninggalkan Santan dan Bambu (Tuan Panda). Saat berjalan dengan kesedihan yang mendalam, Hiroshima merasakan keganjilan. Keganjilan yang menurutnya tak biasa. Hiroshima menatap timur barat selatan utara. Tak ada seseorang yang ada, ataupun makhluk. Karena, Hiroshima manusia satu-satunya yang tersisa di hutan “The Kill” yang dibaca de-kil. Tak heran mengapa hutan itu agak sedikit jorok dan angker. Namanya saja dekil atau the-kill. Sebenarnya, banyak manusia yang ada di hutan ini. Namun, semuanya tewas menggenaskan karena makhluk yang menggenaskan pula. Seperti harimau, namun Ia telah tewas juga dimakan Tuan Singa.
Terdengar teriakan kencang dari belakang. Hiroshima mempercepat langkah dan segera berlari di antara gelap dan sunyinya malam. Namun, ternyata auman yang berasal dari Tuan Singa itu tak terdengar lagi. Hiroshima berkeringat dingin. Hiroshima menghela napas kencang dan lelah. Biasanya, jam ini Hiroshima sudah tertidur nyenyak. Namun, tidak dengan akhir-akhir ini. Ada keganjilan yang ada, begitu seterusnya mungkin saja. Itu pun hanya mungkin. Kini, bukan auman Tuan Singa yang terdengar. Melainkan suara-suara aneh bernada tinggi.
Hiroshima tersesat! Ia tak tau jalan menuju rumah Santan dan Bambu. Sahabat-sahabat satu-satunya. Ia telah berlari terlalu jauh. Sebagai manusia, Hiroshima telah kehausan dan kantuk pun menyerang. Sungai Lee Min Hoo terlihat dari kejauhan. Sungai berwarna keabu-abuan. Hiroshima segera melirik arlojinya, pukul 89.87. Ahh seharusnya dari pukul 80.00 Aku sudah tidur, gumam Hiroshima dalam hati. Hiroshima berlari menuju sungai angker itu. Ia meminum seember air darah abu-abu yang sedap sekali. Hmm, yummy…
Selang berapa waktu, dengan bantuan GPS yang ada di arloji ajaib Hiroshima, Ia telah sampai menuju rumahnya. Pondok coklat tua kecil berukuran 3×4 meter. Bayangkan betapa kecilnya pondok itu. Namun, lagi-lagi keganjilan itu muncul. Terasa ada makhluk halus mendekati Hiroshima. Karena Hiroshima tak mempunyai indra ke-enam. Ia tak bisa melihat makhluk itu. Arloji menuliskan sesuatu yang tentu saja dapat dibaca oleh Hiroshima.
“Arwah Monster?” gumam Hiroshima pelan. Ya, Arwah Monster itu adalah Bayang-Bayang Monster. Ia pasti merasuki Hiroshima. Karna, setiap Arwah atau Bayang-Bayang Monster mendekati sesosok makhluk. Makhluk itu secara pasti, pasti dirasukinya. Dan ternyata benar, jiwa Hiroshima telah diambil oleh Sang Arwah Monster.
Kini, Sang Arwah Monster telah berubah menjadi Monster berelemen tulisan dan tanah. Ia bisa menyerang apapun dengan teror tulisan yang pasti berhasil. Sama dengan Hiroshima, ya itu adalah kekuatan Hiroshima yang sebenarnya.
“Ahh, tolong Aku, di mana Hiroshima. KATAKAN!” selain tulisan, kekuatan Monster sebenarnya adalah tanah atau bisa dibilang gempa. Teriakan Santan menggema di seluruh hutan. Namun, tak ada yang dapat mendengarkannya karena di hutan hanya tersisa Santan dan Bambu. Santan dan Bambu kini telah mati. Dan saatnya Monster keluar dari hutan untuk menguasai bumi.
—
Semua makhluk hidup dan makhluk mati telah hancur berkeping-keping tak tersisa di bumi. Bumi kini telah hancur, dan hanyalah Monster yang tersisa sendirian. Lalu, Monster membangun bumi ke-dua. Semua tampak sama seperti bumi pertama, lebih tepatnya hutan angker itu. Lengkap dengan para makhluk hidup dan masih indah seperti dulu. Monster yang tak senang karena para makhluk di bumi kesal, Mereka ingin melawan Monster. Oh ya, makhluk yang ada di bumi ke-dua adalah makhluk ke-dua namanya (Sesuai nama masing-masing). Sama seperti Hiroshima, karena Ia telah mati dan bangkit kembali. Namanya kini adalah Hiroshima ke-dua dan selanjutnya.
Monster menghancurkan bumi ke-dua kembali dengan kekuatan teror tulisan dan kekuatan tanahnya. Semua makhluk hidup dan makhluk mati telah hancur berkeping-keping tak tersisa di bumi ke-dua. Bumi ke-dua kini telah hancur, dan sama seperti bumi pertama hanyalah Monster yang tersisa sendirian. Lalu, Monster membangun bumi ke-tiga. Semua tampak sama seperti bumi pertama dan kedua, lebih tepatnya hutan angker itu yang bernama “The Kill” Dan semua telah lengkap dengan para makhluk hidup dan masih indah seperti dulu. Monster yang tak senang karena para makhluk di bumi kesal. Mereka ingin melawan Monster, sebab Monster telah membunuh mereka. Mereka ingin membalas dendam atas kematian mereka di bumi pertama dan bumi ke-dua. Oh ya, makhluk yang ada di bumi ke-tiga adalah makhluk ke-tiga namanya (Sesuai nama masing-masing). Sama seperti Hiroshima, karena Ia telah mati dan bangkit kembali. Namanya kini adalah Hiroshima ke-tiga dan selanjutnya.
Peristiwa Monster dan bumi telah mendapati umur ke-… Terus berjalan, sampai kini pada tahun 7896. Yahh, peristiwa itu tak akan pernah berhenti sampai kapanpun. Itulah yang dinamakan cerita tak berujung. Maaf penulis tak langsung menuliskan topik. Oh ya, target Sang Tuan Singa Dan Arwah Monster atau Bayang Bayang Monster yang kini menjadi Monster adalah… Jreng… Jreng… Jreng… Ialah, menguasai bumi dan membunuh semua makhluk hidup serta makhluk mati yang ada di bumi. Dan kini, telah terbukti. Para pembaca tahu sendiri kan? Tahu apa? Itu lhoo pemenang perlombaan. Lho? Sudahlah jangan dihiraukan. So, and the winner is… Monster… Prok prok prok :v
Tomat… Maksudnya tamat
Cerpen Karangan: Tita Larasati Tjoa
Facebook: Tita Larasati
Cerita Tak Berujung
4/
5
Oleh
Unknown