Judul Cerpen Joomblow
“JOMBLO… JOMBLO… JOM…” Nyamuk sialan yang duduk sebelah gue memang sangat meresahkan. Iya, siapa lagi kalau bukan Noki. Cowok berkumis tipis berbody atletis yang nyatanya juga jomblo bahkan jauh lebih akut dari gue.
“Apa sih lu, jomblo teriak jomblo. M*ho lu!!” Balasku kesal sambil menarik rambutnya yang kriwil.
“Etdaah.. gitu aja marah lu jom…”
“Nokittiiing…!!!” Teriakku keras sambil memberi dua tinjuku ke mukanya.
Kelas yang semula hening karena tengah melaksanakan proses belajar mengajar menjadi ricuh karena suaraku.
“Khinoooy…!!!” Geram bu Teti sambil menekan kuat kapur ke papan tulis hingga patah. Semua pasang mata tertuju padaku.
“Dasar dua makhluk jomblo…!!” Hina bu Teti sambil mengendus kencang. Tawa pun mulai berhamburan untuk kami. Kami pun saling berpandangan lalu teratawa.
Aku Khinoyya Algino Bandro namaku rada aneh sama dengan diriku yang jauh lebih aneh dari namaku. Aku adalah salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang terdapat di kota Padang. Hobiku mendengarkan musik-musik beraliran rock. Seperti Foo Fighter, Steal Heart, dan Kotak. Aku pemilik bakat terbanyak di kampus karena hampir semua ekstrakurikuler yang kuikuti. Bahkan aku pernah mewakili kampusku dalam berbagai lomba yang diadakan baik kota, kabupaten maupun sesumbar. Aku juga aktivis dibidang rohis dan BEM.
Seumur hidup aku cuma punya satu mantan dan itu pun hanya satu jam pacaran lalu putus. Lantaran si doi terlalu ganjen. Bagiku gak ada pacar pun gak masalah karena memang pacaran itu gak ada dalam dalil juga kan. Hanya saja bagian positif dari pacaran ya itu adanya getaran semangat yang terpacu dalam jiwa kita. Aku memutuskan untuk menyandang status jomblo karena dengan jomblo aku bisa lebih berekspresi dan berkreasi. Tak ada galau dalam hidup, tak ada stress, gak mikirin uang keluar tiap doi ultah. Pokoknya asyik deh jika dinikmati.
Kekurangan jomblo sih ya banyaknya isu-isu miring tentang kita. Dibilang gak laku lah, aneh lah, bahkan lebih sadisnya dibilang LGBT. Sebanyak apa orang ngejudge ada juga yang salut sama prinsip gue buat jomblo. Karena pada dasarnya sangat jarang ada cewek yang bertahan dalam waktu bertahun-tahun hidup sendiri tanpa ditemani sang belahan jiwa. Jawabanku simple saja, aku tidak jomblo karena jomblo tak ada dalam kamus islam, tapi aku adalah wanita muda yang sendiri yang ingin memantaskan diri untuk jodoh terbaikku nanti.
Pesan moral: Jangan merasa risih dengan status jomblo yang sedang kamu jalani saat ini. Karena jomblomu nanti akan mendatangkan jodoh terbaik yang juga sama-sama ingin memantaskan diri menjadi lebih baik denganmu.
Cerpen Karangan: Indah Larasati
Facebook: Indah Larasati
“JOMBLO… JOMBLO… JOM…” Nyamuk sialan yang duduk sebelah gue memang sangat meresahkan. Iya, siapa lagi kalau bukan Noki. Cowok berkumis tipis berbody atletis yang nyatanya juga jomblo bahkan jauh lebih akut dari gue.
“Apa sih lu, jomblo teriak jomblo. M*ho lu!!” Balasku kesal sambil menarik rambutnya yang kriwil.
“Etdaah.. gitu aja marah lu jom…”
“Nokittiiing…!!!” Teriakku keras sambil memberi dua tinjuku ke mukanya.
Kelas yang semula hening karena tengah melaksanakan proses belajar mengajar menjadi ricuh karena suaraku.
“Khinoooy…!!!” Geram bu Teti sambil menekan kuat kapur ke papan tulis hingga patah. Semua pasang mata tertuju padaku.
“Dasar dua makhluk jomblo…!!” Hina bu Teti sambil mengendus kencang. Tawa pun mulai berhamburan untuk kami. Kami pun saling berpandangan lalu teratawa.
Aku Khinoyya Algino Bandro namaku rada aneh sama dengan diriku yang jauh lebih aneh dari namaku. Aku adalah salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang terdapat di kota Padang. Hobiku mendengarkan musik-musik beraliran rock. Seperti Foo Fighter, Steal Heart, dan Kotak. Aku pemilik bakat terbanyak di kampus karena hampir semua ekstrakurikuler yang kuikuti. Bahkan aku pernah mewakili kampusku dalam berbagai lomba yang diadakan baik kota, kabupaten maupun sesumbar. Aku juga aktivis dibidang rohis dan BEM.
Seumur hidup aku cuma punya satu mantan dan itu pun hanya satu jam pacaran lalu putus. Lantaran si doi terlalu ganjen. Bagiku gak ada pacar pun gak masalah karena memang pacaran itu gak ada dalam dalil juga kan. Hanya saja bagian positif dari pacaran ya itu adanya getaran semangat yang terpacu dalam jiwa kita. Aku memutuskan untuk menyandang status jomblo karena dengan jomblo aku bisa lebih berekspresi dan berkreasi. Tak ada galau dalam hidup, tak ada stress, gak mikirin uang keluar tiap doi ultah. Pokoknya asyik deh jika dinikmati.
Kekurangan jomblo sih ya banyaknya isu-isu miring tentang kita. Dibilang gak laku lah, aneh lah, bahkan lebih sadisnya dibilang LGBT. Sebanyak apa orang ngejudge ada juga yang salut sama prinsip gue buat jomblo. Karena pada dasarnya sangat jarang ada cewek yang bertahan dalam waktu bertahun-tahun hidup sendiri tanpa ditemani sang belahan jiwa. Jawabanku simple saja, aku tidak jomblo karena jomblo tak ada dalam kamus islam, tapi aku adalah wanita muda yang sendiri yang ingin memantaskan diri untuk jodoh terbaikku nanti.
Pesan moral: Jangan merasa risih dengan status jomblo yang sedang kamu jalani saat ini. Karena jomblomu nanti akan mendatangkan jodoh terbaik yang juga sama-sama ingin memantaskan diri menjadi lebih baik denganmu.
Cerpen Karangan: Indah Larasati
Facebook: Indah Larasati
Joomblow
4/
5
Oleh
Unknown