Judul Cerpen Rain
Sinar mentari pagi menyinari kamar seorang gadis yang cantik dan imut, namanya adalah Sunny Fitriana Raina dia biasa dipanngil Rain. “Uaaa” suara uapan Rain “Emmm, udah pagi” ucap Rain “Rain, ayo sarapan dulu sayang” panggil Mamanya. Mendengar panggilan Mamahnya, Rain pun ke luar dari kamarnya dan berjalan menuju meja maka.
“Eh sayang, sini duduk” “Iya Mah” jawab Rain sambil menarik kursinya “Mah, Pah, Rain pengin banget belajar di sekolahan. Kaya anak-anak yang lain” “Tapi sayang di luar itu bahaya, gimana kalo kamu lemes. Kamu kan masih sakit sayang” jelas Mama Rain. “Rain sehat kok, rain aja udah bisa jalan jalan sendiri” elak Rain.
Sebenarnya Rain dari kecil sudah divonis di otaknya terdapat kanker, jadi jika Rain kecapean atau ada pikiran dia akan tambah sakit. Namun Rain tidak mengetahui hal ini karena orangtua Rain tidak ingin Rain sedih.
Tiba-tiba Papi dan Mami Rain saling tatap muka dan akhirnya “Ya sudah Sayang tapi kamu gak boleh kecapean” ucap Mama Rain. “Ya mah, Pah. Rain janji akan ingat kata mamah sama papah. Rain sayang kalian” ucap Rain senang. Setelah itu rain masuk ke kamarnya untuk mandi, orangtua mengizinkan bersekolah di luar karena mereka tidak ingin menjadi beban pikiran Rain.
Keesokan paginya Rain sudah rapi dan siap untuk bersekolah, Rain sudah bangun sebelum dibangunkan oleh mamanya. “Tok… tok” suara ketukan di pintu kamar Rain “Rain ayo bangun” perintah Mama Rain, saat Mama Rain membuka pintu kamar Rain dia terkejut. Karena melihat Rain sudah rapi menggunakan seragam sekolah. “Eh Mamah, Rain cocok nggak pake seragam” Tanya Rain “Kamu cantik sayang” puji Mama Rain. “Terimakasih Mah” ucap Rain “Ya udah sekarang kita sarapan dulu ya” pinta Mama Rain. Lalu Rain dan mama Rain perjalanan menuju ke meja makan, di sana sudah ada Papa Rain yang menunggu.
Beberapa menut kemudian mereka selesai makan dan Rain dan Papa berangkat ke sekolah baru Rain. Sesampai di sekolah Rain sangat senang, Rain ditemani Papanya untuk mencari kelasnya. Saat berjalan mereka bertemu wali kelas Rain. “Selamat pagi pak. Apa bapak yang kemarin mendaftarkan anak bapak?” tanya bu jani “Pagi, iya betul bu. Oh iya ini anak saya, Rain namanya. Saya minta tolong ya bu titip Rain” ujar papa Rain. “Iya pak, pasti akan saya jaga” “Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu” “Iya pak silakan”.
Setelah itu Papah Rain pergi bekerja dan Rain masuk ke kelasnya bersama Bu Jani. Sesampai di kelas semua murid-murid kelas 6 pada bertanya-tanya, siapa anak yang bersama Bu Jani. “Anak-anak ini adalah Rain, dia murid baru di sekolah ini. Ibu harap kalian bisa bersikap baik dengan Rain” tutur Bu Jani. “Rain silakan perkenalkan diri kamu” perintah Bu Jani “Halo teman-teman. Namaku Sunny Fitrian Raina, kalian boleh memanggilku Rain. Asalku dari jakarta…” Terang Rain secara jelas. “Silakan Rain kamu boleh duduk”.
Saat pelajaran dimulai Rain belajar dan memperhatikan pelajaran dengan baik. Walau Rain sering sakit-sakitan tapi Rain tidak pernah putus asa dan Rain terus belajar dengan tekun. Sampai tiba waktunya kelulusan Rain meraih nilai yang tertinggi, dan Rain bisa masuk SMP yang dia inginkan. Bukan itu saja, karena sikap dia yang pantang menyerash Rain dapat sembuh dari penyakitnya.
Cerpen Karangan: Bunga Laelatul Muma
Facebook: Bunga Laelatul Muna Muna
Sinar mentari pagi menyinari kamar seorang gadis yang cantik dan imut, namanya adalah Sunny Fitriana Raina dia biasa dipanngil Rain. “Uaaa” suara uapan Rain “Emmm, udah pagi” ucap Rain “Rain, ayo sarapan dulu sayang” panggil Mamanya. Mendengar panggilan Mamahnya, Rain pun ke luar dari kamarnya dan berjalan menuju meja maka.
“Eh sayang, sini duduk” “Iya Mah” jawab Rain sambil menarik kursinya “Mah, Pah, Rain pengin banget belajar di sekolahan. Kaya anak-anak yang lain” “Tapi sayang di luar itu bahaya, gimana kalo kamu lemes. Kamu kan masih sakit sayang” jelas Mama Rain. “Rain sehat kok, rain aja udah bisa jalan jalan sendiri” elak Rain.
Sebenarnya Rain dari kecil sudah divonis di otaknya terdapat kanker, jadi jika Rain kecapean atau ada pikiran dia akan tambah sakit. Namun Rain tidak mengetahui hal ini karena orangtua Rain tidak ingin Rain sedih.
Tiba-tiba Papi dan Mami Rain saling tatap muka dan akhirnya “Ya sudah Sayang tapi kamu gak boleh kecapean” ucap Mama Rain. “Ya mah, Pah. Rain janji akan ingat kata mamah sama papah. Rain sayang kalian” ucap Rain senang. Setelah itu rain masuk ke kamarnya untuk mandi, orangtua mengizinkan bersekolah di luar karena mereka tidak ingin menjadi beban pikiran Rain.
Keesokan paginya Rain sudah rapi dan siap untuk bersekolah, Rain sudah bangun sebelum dibangunkan oleh mamanya. “Tok… tok” suara ketukan di pintu kamar Rain “Rain ayo bangun” perintah Mama Rain, saat Mama Rain membuka pintu kamar Rain dia terkejut. Karena melihat Rain sudah rapi menggunakan seragam sekolah. “Eh Mamah, Rain cocok nggak pake seragam” Tanya Rain “Kamu cantik sayang” puji Mama Rain. “Terimakasih Mah” ucap Rain “Ya udah sekarang kita sarapan dulu ya” pinta Mama Rain. Lalu Rain dan mama Rain perjalanan menuju ke meja makan, di sana sudah ada Papa Rain yang menunggu.
Beberapa menut kemudian mereka selesai makan dan Rain dan Papa berangkat ke sekolah baru Rain. Sesampai di sekolah Rain sangat senang, Rain ditemani Papanya untuk mencari kelasnya. Saat berjalan mereka bertemu wali kelas Rain. “Selamat pagi pak. Apa bapak yang kemarin mendaftarkan anak bapak?” tanya bu jani “Pagi, iya betul bu. Oh iya ini anak saya, Rain namanya. Saya minta tolong ya bu titip Rain” ujar papa Rain. “Iya pak, pasti akan saya jaga” “Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu” “Iya pak silakan”.
Setelah itu Papah Rain pergi bekerja dan Rain masuk ke kelasnya bersama Bu Jani. Sesampai di kelas semua murid-murid kelas 6 pada bertanya-tanya, siapa anak yang bersama Bu Jani. “Anak-anak ini adalah Rain, dia murid baru di sekolah ini. Ibu harap kalian bisa bersikap baik dengan Rain” tutur Bu Jani. “Rain silakan perkenalkan diri kamu” perintah Bu Jani “Halo teman-teman. Namaku Sunny Fitrian Raina, kalian boleh memanggilku Rain. Asalku dari jakarta…” Terang Rain secara jelas. “Silakan Rain kamu boleh duduk”.
Saat pelajaran dimulai Rain belajar dan memperhatikan pelajaran dengan baik. Walau Rain sering sakit-sakitan tapi Rain tidak pernah putus asa dan Rain terus belajar dengan tekun. Sampai tiba waktunya kelulusan Rain meraih nilai yang tertinggi, dan Rain bisa masuk SMP yang dia inginkan. Bukan itu saja, karena sikap dia yang pantang menyerash Rain dapat sembuh dari penyakitnya.
Cerpen Karangan: Bunga Laelatul Muma
Facebook: Bunga Laelatul Muna Muna
Rain
4/
5
Oleh
Unknown